Tuntutan gaya hidup akan pentingnya penampilan dalam bermasyarakat membuat masyarakat menyadari betul, bahwa kesehatan kulit wajah adalah hal yang penting bagi diri masyarakat sendiri dan diakui sebagai salah satu kebutuhan primer manusia seiring dengan meningkatnya kesehatan masyarakat atau kemampuan bersosialisasi masyarakat. Sejalan dengan berkembangnya zaman, maka semakin lama masyarakat menuntut segala sesuatu yang prima atau unggul untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk pula didalamnya yaitu pelayanan kesehatan khususnya perawatan wajah. Oleh karena itu dalam persaingan yang semakin ketat, maka klinik perawatan wajah harus memperhatikan sikap dan pelayanannya karena hal ini sangat penting dalam menentukan kualitas jasa perawatan. Penulis mencoba untuk mengevaluasi kepuasan konsumen berdasarkan empat paket jasa yaitu Supporting Facility, Facilitating Goods, Explicit Services, Implicit Services. Dari ke empat komponen tersebut diperoleh empat belas atribut yang akan dinilai dan dibobot menggunakan skala likert. Teknik pengambilan sampling menggunakan convenience sampling yang berjumlah 100 responden. Dalam menganalisis kepuasan konsumen diukur dengan membandingkan antara kinerja pelayanan yang telah diberikan dengan harapan konsumen serta dievaluasi dengan uji wilcoxon. Setelah dianalisis menggunakan uji wilcoxon, menunjukan bahwa tingkat harapan konsumen banyak yang lebih tinggi dari tingkat kinerja pelayanan yang didapat. Dan hal ini menunjukan bahwa konsumen tidak puas dengan hampir keseluruhan variabel yang ada. Dan variabel yang bisa dipertahankan adalah arsitektur bangunan dan desain interior. Disarankan perusahaan harus meningkatkan pelayanan secara keseluruhan. |