Pengambilan keputusan selalu mengandung ketidakpastian dan menyangkut pemilihan suatu alternatif diantara berbagai alternatif yang tersedia. Perusahaan membutuhkan informasi yang berkualitas yang memenuhi unsur - unsur relevan, dapat diandalkan, dapat diperbandingkan dan diterapkan secara konsisten. Dalam pengambilan keputusan taktis / khusus seperti menutup atau melanjutkan suatu departemen / cabang, manajemen perlu membandingkan antara biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap alternatif keputusan. Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya yang mempunyai nilai di masa yang akan datang dan nilainya berbeda di antara berbagai alternatif keputusan. Tujuan penelitian adalah menganalisis dasar klasifikasi biaya yang digunakan oleh perusahaan dan menganalisis pengambilan keputusan terhadap rencana penutupan cabang pada PT Selularprima Suksesjaya cabang Tanjung Pinang. SS cabang Tanjung Pinang merupakan cabang dari PT Selularprima Suksesjaya pusat yang bergerak dibidang perdagangan telekomunikasi dan suku cadangnya. Biaya - biaya yang terjadi di PT Selularprima Suksesjaya cabang Tanjung Pinang diklasifikasikan berdasarkan fungsi - fungsi pokok dalam perusahaan menjadi biaya untuk memperoleh barang dagangan dan biaya operasional. Sebelum melakukan analisis perhitungan dengan menggunakan konsep biaya relevan, laporan laba - rugi SS cabang Tanjung Pinang perlu disusun dengan metode direct costing dan biaya - biaya yang terjadi perlu diklasifikasikan berdasarkan perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan tingkat kegiatan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Hasil analisis perhitungan biaya dengan menggunakan konsep biaya relevan menunjukkan bahwa penutupan SS cabang Tanjung Pinang tidak dapat dipertanggungjawabkan karena mengakibatkan kerugian perusahaan bertambah sebesar Rp 91.036.273,-. Hal ini disebabkan karena penurunan contribution margin,- lebih besar dari jumlah penghematan biaya tetap dan tambahan laba kontribusi dari shop - shop / OMO - OMO. Dengan perkataan lain SS cabang Tanjung Pinang tetap dipertahankan. Untuk mengurangi kerugian, perusahaan perlu meningkatkan penjualan dengan menambah pasar sasaran yang lebih memfokuskan penjualan handphone low-entry (berharga dibawah satu juta rupiah) dan mendorong penjualan voucher pulsa dengan mengoptimalkan competitive advantage yang dimiliki perusahaan serta memberikan pelatihan, melakukan mutasi / penggantian terhadap karyawan - karyawan khususnya bagian penjualan agar tersedia sumber daya yang lebih kompeten. |