Dengan pesatnya perkembangan usaha restoran yang menjamur, sehingga menimbulkan persaingan yang tajam antar restoran. Untuk hal inilah manajemen restoran juga harus berpikir keras untuk memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan kualitas restoran mereka. Dalam peningkatan kualitas restoran ini, manajemen restoran diharapkan dapat secara tepat dan efisien dalam mengelola biaya kualitas yang harus dikeluarkan. Selain itu, factor kualitas pelayanan juga mempengaruhi, yang di mana menyangkut pelayanan pelanggan. Kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan untuk dapat memenangkan persaingan bisnis restoran. Apabila kualitas pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan pelanggan, maka akan diperoleh kepuasan pelanggan yang maksimal. Dengan demikian, kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan dan loyalitas pelanggan kepada restoran yang memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan. Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat. Sedangkan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data mengenai kualitas pelayanan adalah melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden Restoran XYZ. Dari hasil pembebanan biaya kualitas, maka dapat disimpulkan bahwa elemen biaya kualitas yang terbesar adalah Biaya Pencegahan sebesar Rp.21.946.385,00 atau 38,78% dari total biaya kualitas. Biaya yang paling terbesar dari biaya pencegahan adalah biaya promosi. Sedangkan biaya kualitas yang memiliki porsi yang paling kecil adalah Biaya Kegagalan Internal sebesar Rp. 7.200.000,00 atau 7,92% dari total biaya kualitas. Adapun komponen biaya yang paling tersebar dari biaya Kegagalan Internal adalah Retur Pembelian Bahan Baku, yaitu 30% dari total Pembelian Bahan Baku sebesar Rp. 3.036.295,5. Menurut hasil perhitungan kuesioner yang disebarkan kepada 100 orang responden yang datang berkunjung ke Restoran XYZ memiliki nilai sebesar 1,99 yang berarti kepuasan pelanggan yang ingin dicapai masih belum dapat direalisasikan. |