Perusahaan manufaktur saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan dan peluang bisnis sehingga memerlukan strategi yang tepat. Penerapan strategi yang tepat akan membawa perusahaan pada suatu keunggulan kompetitif. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah menghasilkan produk atau jasa dengan kualitas yang baik. Setiap perusahaan harus berusaha meningkatkan kualitas produk atau jasa agar dapat memenuhi harapan pelanggan. Kualitas suatu produk atau jasa adalah suatu hal yang dapat memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Pengurangan scrap, rework, dan deffect merupakan sasaran kualitas yang hendak dicapai oleh perusahaan. Agar dapat diperoleh kinerja kualitas yang baik maka perusahaan perlu mengkomunikasikan sasaran kualitas kepada karyawan dengan tepat. Selain itu diperlukan quality feedback sehingga perbaikan kualitas dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan berkesinambungan. Perusahaan dapat memberikan incentive kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja kualitas produk dan jasa. Pemberian incentive dapat meningkatkan kinerja dan tanggung jawab karyawan sehingga sasaran kualitas yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai. Peran dan dukungan manajemen tingkat atas pun perlu diperhatikan dalam pencapaian kinerja kualitas yang baik. Manajemen melakukan pengendalian terhadap penyimpangan kualitas (scrap, rework, defect) sehingga biaya kualitas dapat dikurangi. Dengan demikian kinerja kualitas yang baik dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga pelanggan semakin loyal terhadap produk. Pelanggan yang loyal akan melakukan pembelian kembali terhadap produk perusahaan. Hal ini mengakibatkan peningkatan penjualan dan laba yang diperoleh perusahaan, di mana peningkatan penjualan dan laba sering digunakan sebagai tolak ukur kinerja keuangan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara quality goal dengan kinerja kualitas; menganalisis hubungan antara quality feedback dengan kinerja kualitas; menganalisis hubungan antara quality incentive dengan kinerja kualitas; menganalisis hubungan antara praktik manajemen kualitas dengan kinerja kualitas; menganalisis hubungan kinerja kualitas terhadap kepuasan pelanggan; menganalisis hubungan kinerja kualitas terhadap kinerja keuangan; dan menganalisis hubungan kepuasan pelanggan terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang berada di Jabotabek. Data dikumpulkan melalui daftar pertanyaan (kuesioner) dan pengolahan data menggunakan metode SEM (Structural Equation Model) dengan program AMOS, dengan nilai Critical Ratio (CR) tabel yang ditetapkan 2,58 dan nilai signifikansi yang ditetapkan 1%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) peningkatan komunikasi dalam quality goal mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas, (2) quality feedback memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas, (3) quality incentive mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas, (4) praktik manajemen kualitas mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas, (5) kinerja kualitas mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, (6) kinerja kualitas mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja keuanggan, (7) kepuasan pelanggan mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. |