| Perilaku Kewargaan Organisasional atau organizasional citizenship behavior adalah salah satu bentuk perilaku di tempat kerja yang memberikan kontribusi positif bagi perusahaan dengan bekerja melampaui tugas utamanya secara sukarela dan tidak secara langsung atau nyata diberi penghargaan dalam bentuk imbalan (reward) oleh sistem formal yang ada (Organ dalam Purba dan Seniati, 2004). Bentuk perilaku yang dapat digolongkan dalam perilaku kewargaan organisasional adalah perilaku yang memiliki dimensi: altruism, courtesy, civic virtue, conscientiousness dan sportsmanship. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai perilaku kewargaan organisasional karyawan PT. Gramedia Asri Media di Plaza Semanggi Jakarta dengan 45 orang karyawan sebagai subjek penelitian. Jenis penelitian menggunakan penelitian gabungan yaitu penelitian kuantitatif deskriptif dengan skala penilaian dalam pengumpulan data dan penelitian kualitatif berupa studi kasus terhadap dua subjek penelitian dengan wawancara dan kuesioner. Instrumen perilaku kewargaan organisasional terdiri dari 42 pernyataan dan telah melalui tahapan analisis uji coba, di mana 20 item dinyatakan non valid dan 22 item dinyatakan valid dengan nilai reliabilitas sebesar 0,879 pada taraf signifikansi 0,05. Teknik analisis data mempergunakan skala penilaian dengan rating scale antara 1 sampai dengan 4 dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini diperoleh skor rerata 72,67 yang artinya secara umum rerata perilaku kewargaan organisasional karyawan di PT. Gramedia Asri Media Plaza Semanggi Jakarta, termasuk dalam klasifikasi sedang, dengan perincian sebagai berikut: 15,56% karyawan memiliki klasifikasi baik sekali, 31,11% karyawan memiliki klasifikasi baik, 22,22% karyawan dengan klasifikasi sedang dan 31,11% karyawan dengan klasifikasi kurang. Berdasarkan gender diperoleh gambaran bahwa 53,3% karyawan pria dengan kualifikasi baik dan 46,7% karyawan wanita termasuk kualifikasi sedang. Berdasarkan status kepegawaian 53,3% karyawan tetap dan 17,7% karyawan kontrak memiliki klasifikasi sedang sedangkan 29% karyawan training memiliki klasifikasi baik. Hasil studi kasus terhadap dua subjek penelitian menunjukkan bahwa karyawan dengan dengan skor lebih tinggi memiliki perilaku kewargaan organisasional yang relatif lebih baik dibandingkan dengan karyawan dengan skor lebih rendah. |