Anda belum login :: 27 Nov 2024 15:09 WIB
Detail
BukuAnalisis Kegagalan Proses Pada Injection Molding Machine Dengan Toggle Mechanism Menggunakan Metode FMEA
Bibliografi
Author: DYASMORO, LORENTIUS DIMAS K ; Sutanto, Hadi (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Lorentius Dimas K Dyasmoro' Undergraduated Theses.pdf (1.72MB; 52 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTM-1858
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi manufaktur, maka penggunaan material plastik juga semakin beragam. Dan pada saat ini sebagian besar industri manufaktur menggunakan komponen terbuat dari material plastik, termasuk industri elektronika dan otomotif.
Untuk menghasilkan produk plastik yang baik dengan jumlah yang relatif banyak dalam waktu yang cepat, diperlukan mesin Injection Molding yang dapat dioperasikan secara optimal.
Pada saat siklus produksi berlangsung, ada kalanya terjadi kegagalan baik produk maupun proses. Salah satu kegagalan proses pada mesin Plastic Injection Molding adalah kegagalan Clamping dan Locking. Kegagalan proses Clamping dan Locking memerlukan waktu yang relatif lama dalam melakukan tindakan troubleshooting atau perbaikan, yaitu antara 10 menit sampai 10 jam. Kalau kegagalan ini sering terjadi, maka akan sangat menggangu proses produksi.
Penerapan metode FMEA (Failure Mode, Effect, and Analysis) pada proses Clamping dan Locking dapat digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan proses dengan cara menentukan semua potensi kegagalan (potential failure mode) misalnya kegagalan pada proses hydraulic system worked, power system, pump start atau locking switch, akibat kegagalannya (potential effect of failure) yaitu moving platen tidak dapat bergerak, moving platen bergerak tersendat atau clamping unit tidak bisa locking. Lalu berikan nilai keseriusannya (Severity) yaitu 8.
Langkah selanjutnya menentukan potensi penyebab kegagalan (potential causes of failure) yaitu control circuit kotor, panas, atau rusak, kemudian frekuensi terjadinya penyebab kegagalan diranking dengan menentukan nilai occurrence, yaitu 2. Setelah itu ditentukan kontrol aliran proses (current process control) untuk mendeteksi terjadinya penyebab kegagalan yaitu alarm dan tampilan pada monitor control kemudian kemampuan penyebab kegagalan dapat dideteksi (detection) diberi nilai 5, sehingga diperoleh nilai prioritas resiko atau risk priority number ( RPN = S.O.D ) adalah 80.
Selanjutnya ditentukan langkah penanganan kegagalan (recommended actions) dan pelaksanaanya (actions taken) yaitu pengecekan dan pembersihan control unit setiap bulan dan perbaikan kerusakan sehingga potensi penyebab terjadinya kegagalan berkurang, ditandai dengan menurunnya nilai RPN. Pada potensi penyebab kegagalan control circuit kotor, panas, atau rusak nilai RPN menurun dari 80 menjadi 48.
Dengan FMEA dapat dirancang suatu program preventive maintenance untuk mencegah terjadinya kegagalan proses Clamping dan Locking pada siklus produksi Plastic Injection Molding Machine. Untuk mencegah terjadinya potensi penyebab kegagalan control circuit kotor, panas, atau rusak adalah dengan pelaksanaan maintenance procedure pengecekan visual, pengecekan dengan multitester, pembersihan, perbaikan kerusakan dan memastikan fan pendingin berfungsi, dengan waktu pelaksanaan setiap bulan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.21875 second(s)