Pesatnya perkembangan ekonomi dan informasi menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dengan memperoleh laba agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan berkembang. Salah satu cara untuk meningkatkan laba adalah dengan meningkatkan penjualan melalui kegiatan promosi (advertising, sales promotion, public relation, personal selling, dan direct marketing). Selain itu kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, yang akan meningkatkan kompetensi, efisiensi dan produktivitas, inovasi-inovasi serta memberikan pelayanan yang baik dapat berpengaruh terhadap penjualan. Penggunaan laba (rugi) yang dinyatakan dalam angka absolut dapat memberikan informasi yang menyesatkan berkaitan dengan penilaian kinerja keuangan perusahaan, maka dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan Operating Cash Flow, Return on Investment, dan Market Value Added. Operating Cash Flow (OCF) adalah arus kas yang diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan, transaksi dan peristiwa lain yang dapat mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan bukan berasal aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Sumber kas masuk terbesar dari kegiatan operasional perusahaan berasal dari penjualan tunai dan penerimaan pelunasan piutang oleh pelanggan dari penjualan kredit. Return on Investment (ROI) menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan Market Value Added (MVA) adalah selisih antara market value of capital (both and equity) dengan book value of capital. Jika nilai pasar perusahaan melebihi investasi yang ditanamkan dalam perusahaan, maka perusahaan telah menciptakan kesejahteraan bagi shareholdernya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh beban promosi serta beban pelatihan dan pengembangan karyawan terhadap kinerja keuangan perusahaan- perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 dan 2007. Kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Operating Cash Flow, Return on Investment dan Market Value Added. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel yang diperoleh dari audited annual reports yang tercatat di BEI. Pengujian hipotesis menggunakan model regresi linier berganda. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa: (1) ceteris paribus, beban promosi serta beban pelatihan dan pengembangan karyawan memiliki pengaruh terhadap Operating Cash Flow, (2) ceteris paribus, beban promosi serta beban pelatihan dan pengembangan karyawan memiliki pengaruh terhadap Return on Investment, dan (3) ceteris paribus, beban promosi serta beban pelatihan dan pengembangan karyawan memiliki pengaruh terhadap Market Value Added. Dalam penelitian selanjutnya perlu menambah jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dengan menambah periode penelitian. Selain itu perlu menambah variabel independen lainnya seperti beban penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi, serta menggunakan tolak ukur kinerja keuangan perusahaan lainnya seperti Economic Value Added (EVA) dan Wealth Added Index (WAI) sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan memadai. |