PT Plasindo Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang flexible packaging. Perusahaan ini sering mengalami kerusakan mesin, padahal perusahaan sudah memiliki sistem perawatan rutin namun perawatan rutin yang dilakukan setiap 1 bulan untuk mesin produksi tidak dapat mencegah terjadinya breakdown yang ada perusahaan. Kerusakan mesin tersebut tentunya berdampak besar bagi perusahaan yang menggunakan sistem project dalam membuat produknya, artinya tiap kemasan baru dibuat bila terdapat pesanan, karena adanya mesin yang rusak, maka waktu proses pembuatan kemasan secara keseluruhan juga dapat berubah sehingga kadangkala menyebabkan kerugian perusahaan karena produk tidak dapat diselesaikan dalam suatu jangka waktu yang diberikan oleh client. Melalui data yang telah dikumpulkan, dapat dilakukan usulan terhadap sistem perawatan bagi perusahaan. Usulan yang dapat diterapkan disini adalah predictive maintenance, dimana terdapat pergantian komponen pada selang waktu tertentu yang diperoleh dari perhitungan. Hasil perhitungan predictive maintenance tersebut kemudian diimplementasi pada sistem produksi flexible packaging dengan penerapan system tersebut selama satu tahun pada tahun 2008. Hasil perbandingan sebelum dan sesudah dilakukannya penerapan predictive maintenance menunjukkan bahwa dengan diterapkannya predictive maintenance, flow time maksimum dapat dikurangi dari 799.29 jam menjadi 701.4 jam. Selain flow time, nilai variansinya juga berkurang dari 7288.966 menjadi 5045.867. Tetapi apabila dilihat dari sisi utilitas, utilitas suatu mesin dapat menjadi berkurang dengan diterapkannya predictive maintenance, hal ini karena perhitungan pada perhitungan predictive maintenance terdapat waktu pemeriksaan komponen yang muncul lebih sering daripada pemeriksaan rutin yang biasa. |