Pada era informasi, perusahaan perlu lebih menekankan pada mobilisasi dan eksploitasi intangible assets. Meluasnya peran intangible assets ini mengakibatkan dalam pengukuran kinerja, pimpinan perusahaan tidak hanya menggunakan perspektif keuangan, tetapi juga harus menggunakan perspektif non keuangan, yaitu dengan pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian, yang secara cepat, tepat, dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajemen tentang kinerja perusahaan dengan menggunakan empat perspektif (perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan). Melalui mekanisme sebab-akibat (cause and effect), perspektif keuangan menjadi tolok ukur utama yang dijelaskan oleh tolok ukur operasional pada tiga perspektif lainnya sebagai driver (lead indicators). Dengan menerapkan Balanced Scorecard, seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat difokuskan untuk membangun sistem manajemen yang baru, yaitu menuju pada organisasi yang berfokus pada strategi (Strategy-Focused Organization). |