Dunia bisnis saat ini seperti coffee shop banyak kita temui dimana-mana. Masing-masing coffee shop menawarkan berbagai kelebihan yang sekiranya dapat menarik perhatian konsumen. Oleh karena itu tak jarang coffee shop dijadikan tempat untuk bertemu klien, berkumpul dengan teman-teman atau kerabat, dan lain sebagainya. Untuk dapat merebut perhatian konsumen, maka masing-masing coffee shop harus menerapkan strategi yang tepat untuk dijalankan. Salah satu strategi yang perlu diterapkan dengan baik yaitu strategi yang berkaitan dengan Komunikasi Interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah suatu bentuk komunikasi yangdilakukan secara dua arah. Komunikasi Interpersonal merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam menjalin sebuah hubungan, meskipun terlihat tidak khusus namun dengan komunikasi interpersonal dapat tercipta suatu hubungan yang baik dan berkesinambungan. Berkomunikasi dapat dilakukan oleh siapa dan dimana saja, tergantung pada cara penggunaan serta tujuan dari komunikai interpersonal tersebut. Dalam persaingan dunia bisnis yang ada saat ini, banyak perusahaan yang memikirkan berbagai cara untuk merebut hati konsumen, sehingga terkadang meluputkan komunikasi sebagai salah satu cara yang ampuh dalam merebut hati konsumen. Komunikasi Interpersonal memberikan titik terang kepada perusahaan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik kepada konsumen, serta hal apa sajakah yang menjadi topik perbincangan. Berbagai bentuk komunikasi memang telah dilakukan, namun jarang sekali perusahaan yang menggunakan konsep komunikasi interpersonal sebagai jembatan penghubung dengan konsumen. Konsep komunikasi interpersonal ini sebenarnya diartikan sebagai komunikasi yang lebih mendalam dengan konsumen, sehingga dapat tercipta suasana yang diinginkan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan implementasi dari komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh Starbucks Coffee berdasarkan teori komunikasi interpersonal oleh Joseph A Devito yaitu keterbukaan, Empati, sikap mendukung, sikap positif, kesetaraan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data yang bersifat numerik dan berdasarkan studi lapangan. Dalam studi lapangan, penulis mengumpulkan data melalui proses wawancara kepada pihak Manager Starbucks Coffee. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa penerapan strategi dan implementasi komunikasi interpersonal dari Starbucks Coffee yang diwujudkan dengan costumer dapat berjalan dengan baik sehingga dapat menciptakan loyalitas konsumen. Starbucks Coffee telah menggunakan strategi yang efektif dalam menjalin hubungan dengan costumer. Untuk itu komunikasi interpersonal yang telah diterapkan sekiranya dapat dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut. Serta bentuk-bentuk kekurangan yang ada diharapkan dapat diperbaiki sehingga Starbucks Coffee dapat terus mengembangkan eksistensinya dalam industri coffee shop. Selain itu, penulis juga memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan bagi berbagai pihak. |