Memasuki era krisis global akibat dari subprime mortgage yang terjadi di Amerika Serikat telah banyak mempengaruhi negara- negara berkembang di seluruh dunia. Dalam era krisis global yang terjadi sekarang ini, organisasi-organisasi multilateral menjadi sangat berperan penting dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejaterahaan rakyat, mengatasi kemiskinan, dan sebagainya. ADB merupakan organisasi finansial pembangunan dunia yang dimiliki oleh 63 negara anggota, 45 dari kawasan Asia Pasifik dan 18 berasal dari kawasan lain di dunia. Proyek Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum merupakan proyek ADB yang bergerak di bidang multi-sektoral. Proyek ini dibiayai dengan salah satu fasilitas pinjaman baru ADB yang disebut Multitranche Financing Facility(MFF). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kerjasama Indonesia dengan ADB dan melihat bagaimana prospek proyek Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum ini bila dilihat dari pendekatan ekonomi pembangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan kerjasama antara pemerintah RI dengan ADB selama ini cukup efektif. Prospek proyek Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum juga sudah memiliki perencanaan yang matang. Proyek ini memiliki relevansi dengan teori ekonomi pembangunan yang tidak hanya sekedar bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, melainkan juga melihat dampak sosial bagi masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil analisa, penulis menyarankan agar pemerintah RI dapat bekerjasama dengan ADB untuk melakukan pendekatan yang lebih terhadap masyarakat sekitar, dan perlu dilakukan kontrol yang lebih ketat terhadap implementasi proyek. |