Perusahaan umumnya menilai kinerjanya hanya dari segi keuangan. Pada kenyataannya menggunakan ukuran-ukuran keuangan saja tidak dapat menginformasikan kinerja perusahaan secara menyeluruh, maka diperlukan suatu pengukuran kinerja yang lebih komprehensif. Pengukuran kinerja yang komprehensif ini selain tetap menggunakan perspektif keuangan, juga melibatkan perspektif-perspektif non keuangan seperti pembelajaran dan pertumbuhan, proses internal, serta pelanggan. Oleh karena itu, penulis menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) yang mencakup perspektif keuangan dan non keuangan dalam mengukur kinerja perusahaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perspektif keuangan perusahaan, mencatat hasil yang memuaskan. Dilihat dari tiga perspektif lainnya yaitu perspektif pelanggan pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan persopektif pertumbuhan dan pembelajaran juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Jadi melalui sistem pengukuran kinerja Balance Scorecard, perusahaan dapat mengetahui, menganalisa dan mengevaluasi kinerja dari berbagai perspektif lainnya, bukan hanya dari perspektif keuangan saja. |