Suatu badan usaha baik yang bergerak di bidang jasa, dagang maupun manufaktur membutuhkan aktiva tetap untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun, karena berkurangnya manfaat suatu aktiva tetap, selain tanah, maka diperlukan alokasi sistematis terhadap suatu aktiva selama masa umur manfaatnya yang disebut dengan penyusutan. Perusahaan yang diamati penulis dalam skripsi ini, yaitu PT Komara Abadi Transport, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi umum yang mengembangkan usahanya menjadi ekspedisi khusus angkutan peti kemas dan pengangkutan umum. PT Komara Abadi Transport menggunakan metode garis lurus dalam perhitungan penyusutan aktiva tetapnya, dimana metode ini telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum. Pengamatan yang dilakukan penulis terhadap pengaruh metode penyusutan terhadap laba operasional dalam laporan keuangan, dilakukan dengan cara membandingkan metode penyusutan garis lurus dengan metode saldo menurun ganda dan metode jumlah angka tahun. Setiap metode penyusutan akan menghasilkan beban penyusutan yang berbeda, yang akan dilaporkan pada laporan laba rugi. Berdasarkan hasil analisis terhadap penyusutan aktiva tetap tahun 2007, diperoleh beban penyusutan dengan metode garis lurus adalah sebesar Rp 1.191.273.117,- , dengan laba operasional sebesar Rp 1.257.877.629,- , sedangkan beban penyusutan dengan metode saldo menurun ganda adalah sebesar Rp1.623.053.930,- , dengan laba operasional sebesar Rp 826.096.816,- , dan beban penyusutan dengan metode jumlah angka tahun adalah sebesar Rp1.692.549.406,- , dengan laba operasional sebesar Rp 756.601.340,-. Beban penyusutan dengan metode garis lurus yang digunakan perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan metode penyusutan yang lain, akibatnya beban operasional metode garis lurus juga akan lebih kecil, sehingga laba operasional yang dihasilkan metode garis lurus akan lebih besar. Besar kecilnya pembebanan biaya penyusutan karena penerapan suatu metode penyusutan, tentunya akan mempengaruhi tingkat laba perusahaan secara keseluruhan. Dengan demikian perlakuan akuntansi atas aktiva tetap dan penyusutan bagi suatu perusahaan, sangat penting dalam penentuan tingkat pencapaian laba usaha. |