Dalam menjalankan kegiatan usahanya perusahaan membutuhkan berbagai macam aktiva tetap yang diperlukan agar dapat beroperasi secara optimal. Untuk memperoleh aktiva tetap tersebut diperlukan biaya yang relatif besar. Perusahaan dapat memperoleh dana tersebut dengan beberapa alternatif, salah satunya adalah dengan melakukan leasing. Sewa guna usaha atau leasing merupakan alternatif pembiayaan yang sangat fleksibel dan mempunyai banyak kelebihan. Perusahaan banyak yang memanfaatkan leasing untuk mendapatkan barang modal. Karena semakin berkembangnya kegiatan leasing, maka penulis mencoba untuk menganalisis pencatatan capital lease ditinjau dari sisi lessee pada salah satu perusahaan di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah pencatatan capital lease yang dilakukan oleh PT KURNIAMAKMUR LANGGENG telah sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dari perusahaan dan melakukan observasi langsung atas pencatatan capital lease yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil yang didapat dari penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan pencatatan capital lease sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum. Tetapi perusahaan tidak mencatat aktiva tetap yang disewa sebagai aktiva tetap sewa guna usaha, tetapi langsung mencatatnya sebagai aktiva tetap sendiri. Saran dari penulis adalah perusahaan seharusnya tidak langsung mengakui aktiva tetap yang disewa sebagai aktiva tetap sendiri, tetapi sebagai aktiva tetap sewa guna usaha sampai berakhirnya masa perjanjian antara pihak lessee dan pihak lessor. |