Munculnya berbagai aplikasi pada layanan Internet menuntut kebutuhan akan Quality of Service (QoS). Kebutuhan QoS ini mendorong adanya perkembangan dari beberapa arsitektur, diantaranya adalah Differentiated Service (Diffserv). Dalam Difserv domain diperlukan suatu kontrol beban jaringan. Salah satu sistem kontrol beban jaringan adalah Bandwidth Broker (BB). BB dalam Diffserv domain ini bertanggung jawab dalam penyediaan QoS. BB mengatur pengelolaan resources dalam jaringan dengan mengontrol beban jaringan menggunakan suatu admission control. Admission control merupakan suatu algoritma untuk menentukan apakah permintaan penggunaan jaringan diterima atau ditolak. Dalam Tugas Akhir ini dibahas mengenai Kinerja Simple Admission Control (SAC) dan Adaptive Admission Control (AAC) dengan menggunakan metode simulasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Network Simulator 2 (NS2) versi 2.26. Indikator kinerja yang diperhatikan adalah acceptance rate, network utilization, dan waku yang diperlukan sampai permintaan reservasi bit rate dilayani. Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa Acceptance rate untuk SAC lebih tinggi dibandingkan dengan AAC, waktu yang diperlukan SAC untuk melayani request lebih sedikit dibandingkan dengan AAC, dan network utilization pada AAC lebih besar dibandingkan dengan SAC. |