Strategi sangat diperlukan untuk menghadapi persaingan yang ada dalam lingkungan usaha dan untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Garuda Indonesia selaku maskapai penerbangan domestik dan internasional yang menyandang gelar sebagai flag carrier, tentunya memiliki rencana strategis yang berisikan sasaran yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Perubahan struktur industri penerbangan di Tanah Air dengan menjamurnya Maskapai Low Cost Carrier mengubah kondisi internal dan eksternal perusahaan. Perusahaan menganalisa lingkungan internal dan eksternal agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dimiliki perusahaan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bisnis perusahaan dengan kondisi persaingan yang semakin ketat dan latar belakang industri penerbangan Tanah Air yang diembargo oleh Komisi Uni Eropa. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi core competence perusahaan GA untuk menemukan ciri khas perusahaan yang menjadi kekuatan bersaing. Guna mendapatkan data-data yang diperlukan untuk penelitian ini, maka penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Untuk teknik pengumpulan data, penulis menggunakan metode kualitatif berupa teknik riset kepustakaan dengan penelitian dokumen dan studi kepustakaan, serta riset lapangan dengan melakukan wawancara mendalam. Untuk teknik analisis data, penulis menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif untuk membaca data yang didapat dari lapangan dan memaparkan data yang telah diolah, serta metode kuantitatif sebagai pendukung dimana penulis mencoba untuk menginterpretasikan data berupa angka persentase (%), tanpa melakukan perhitungan statistika. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa GA telah merumuskan rencana strategi perusahaan tahun 2006 sampai dengan 2010 + (atau lebih) sebagai acuan penataan dan pengembangan perusahaan dari seluruh aspek kegiatan perusahaan mulai dari aspek operasi, manajemen hingga bisnis. Tahun 2007 diindentifikasi sebagai tahun rehabilitasi atau perbaikan keadaan internal perusahaan agar dapat bersaing dengan kondisi perubahan industri penerbangan di Tanah Air. Perusahaan menganalisa lingkungan internal dan eksternal sebagai dasar perencanaan Program Kerja, dan mengidentifikasi kompetensi inti (core competence) yang dimiliki sebagai kekuatan daya saing perusahaan. Disimpulkan bahwa core competence perusahaan adalah sumber daya manusia yang memperkuat bisnis perusahaan. Dukungan SDM, penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan, umur dan kelangenggan perusahaan serta nilai/budaya perusahaan sebagai sumber daya yang dimiliki perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Keseluruhan sumber daya disinergikan pada tiap-tiap unit yang ada pada rantai nilai perusahaan untuk menghasilkan kepuasan pelanggan. |