Dengan semakin meningkatnya persaingan usaha, para pelaku usaha dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengkomunikasikan dan mempromosikan produk / jasa yang ditawarkan. Untuk memunculkan persepsi audiens, pelaku usaha harus membuat iklan yang dapat membujuk, menyampaikan informasi, dan dapat diingat oleh audiens, salah satunya adalah iklan Pond’s Flawless White. Iklan Pond’s Flawless White ini disampaikan dengan gaya iklan storytelling dan ditampilkan dalam 5 episode bersambung yang menggunakan media televisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi audiens yang telah menyaksikan iklan storytelling Pond’s Flawless White “7 days to love” versi cerita bersambung yang ditayangkan di televisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian assosiatif untuk mendapatkan gambaran mengenai persepsi mahasiswa/i Unika Atma Jaya yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman terhadap iklan Pond’s Flawless White tersebut. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan survei dengan menggunakan kuesioner yang disebar ke 261 responden mahasiswa/i Unika Atma Jaya sebagai sampel sesuai dengan usia yang telah ditentukan. Kuesioner yang disebar terdiri dari pernyataan tertutup mengenai iklan dan persepsi. Penelitian ini menggunakan teknik sampel accidental sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Teknik analisis dalam mengolah data kuesioner menggunakan koefisien korelasi, uji hipotesis dan validitas dengan menggunakan bantuan program SPSS 12.0. Hasil penelitan pada analisis data menunjukkan bahwa nilai r sebesar 0,851 dan berada pada interval 0,801-1,000 sehingga dapat dinyatakan bahwa iklan dan persepsi audiens mempunyai korelasi atau hubungan yang sangat kuat. Dan dari hasil hipotesis menunjukkan hasil nilai sig. 0,000 < taraf nyata yaitu 0,05 yang menyatakan H1 diterima dan Ho ditolak sehingga menghasilkan analisis yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara iklan dengan persepsi. |