Perusahaan sering dihadapkan pada dua alternatif atau lebih dalam pengambilan keputusan yang bersifat khusus, misalnya dalam menerima atau menolak pesanan khusus. Suatu pesanan khusus dapat terjadi jika perusahan tidak dapat memanfaatkan selunuh kapasitas pnoduksi yang dianggarkan sehingga menunjukkan adanya kapasitas yang menganggur (idle capacity) dalam perusahaan. PT Indomilk mengklasifikasikan biaya—biaya yang terjadi menjadi biaya produksi dan biaya non produksi, sehingga dapat diperoleh biaya total selama setahun sebesar Rp84.743.615.944 untuk memproduksi 469.920 karton susu kental manis indomilk dimana setiap karton tendini dan 48 kaleng dan diperoleh harga satuan per karton Rp189.556,72. Kapasitas pnoduksi aktual perusahaan sebesar 447.062 karton sehingga diperoleh idle capacity sebesar 22.858 karton. Perusahaan memperoleh pesanan khusus dan CV Diana Sari sebesar 6.600 karton yang dapat dipenuhi dan idle capacity dengan harga Rp180.000 per karton. Perusahaan menolak pesanan khusus tersebut karena harga pesanan khusus lebih rendah dan hanga penjualan reguler produk sebesar Rp217.916. Dalam perhitungan biaya relevan seluruh biaya diklasifikasikan kembali menjadi biaya variable dan biaya tetap. Berdasarkan perhitungan biaya relevan tersebut dapat diperoleh biaya relevan atas pesanan khusus tersebut hanya sebesar Rp171.056,73 per karton. Keputusan perusahaan menolak pesanan khusus tersebut kurang tepat karena perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh tambahan laba sebesar Rp59.025.582 yang disebabkan karena adanya biaya yang nelevan dan tidak relevan. |