Era globalisasi saat ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap dunia usaha. Derasnya arus informasi dan komunikasi membuat persaingan usaha menjadi ketat pula. Perusahaan harus mampu mengelola aktiva tak berwujud seperti hubungan yang baik dengan pelanggan selain daripada mengelola aktiva yang berwujud. Oleh karena itu, dalam mengukur kinerja perusahaan, selain perspektif keuangan perusahaan juga menggunakan perspektif non keuangan. Sistem pengukuran kinerja ini dinamakan Balanced Scorecard. Perspektif non keuangan ini meliputi tingkat kepuasan pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan. Melalui hubungan-hubungan yang terjadi, perspektif keuangan menjadi tolok ukur utama yang dijelaskan oleh tolok ukur tiga perspektif lainnya. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah Bank Danamon Tbk yang merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak dalam bidang perbankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan berdasarkan perspektif keuangan tahun 2006 adalah baik, yang ditunjukkan oleh kenaikan ROI dan ROE masing-masing sebesar 0,1% dan 1,3%. Dari ketiga perspektif lainnya, kinerja perusahaan secara keseluruhan adalah baik, namun pada perspektif proses bisnis internal terlihat proses operasional perbankan belum mencapai hasil yang maksimal. Kinerja berdasarkan perspektif pelanggan dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan telah menunjukkan hasil yang positif. Penggunaan Balanced Scorecard dapat membantu mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan guna mewujudkan visi dan misi perusahaan melalui strategi-strategi yang dipilih. Untuk memperoleh kinerja yang lebih baik, perusahaan perlu melakukan penilaian kinerja secara berkelanjutan dengan penggunakan perspektif Balanced Screcard yang disertai dengan dukungan dan komitmen dari seluruh lapisan karyawan dan manajemen yang ada. |