Untuk mengantisipasi terjadinya kerugian akibat piutang usaha yang tidak dapat ditagih, perusahaan dapat melakukan pecadangan atas piutang usaha yang tidak tertagih berdasarkan persentase tertentu dari penjualan atau piutang usaha. Dalam hal ini, PT. Batik DANAR HADI sebagai perusahaan yang diteliti menggunakan metode pencadangan piutang tak tertagih dengan pendekatan piutang usaha. Berdasar hasil penelitian, penyelenggaraan pencatatan cadangan piutang usaha yang tidak tertagih pada PT. Batik DANAR HADI sudah benar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Sebagian besar penjualan PT. Batik DANAR HADI dilakukan secara tunai, sehingga nilai piutang usahanya menjadi tidak material dan selama kurun waktu lima tahun tidak pernah terjadi penghapusan piutang usaha. Berdasarkan fakta yang ditemukan ini, penulis kemudian mengajukan perbandingan atas metode pencadangan piutang usaha yang tidak tertagih yang saat iniditerapkan perusahaan dengan metode penghapusan piutang secara langsung. Sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, dalam keadaan dimana piutang usaha tidak material, metode penghapusan piutang secara langsung dapat diterapkan. Hasilnya memperlihatkan bahwa jika perusahaan menggunakan metode penghapusan piutang secara langsung, maka nilai piutang usaha akan menjadi lebih besar, yaitu disajikan sebesar nilai brutonya, dan terjadi kenaikan pada saldo laba akhir tahun, karena pengurangan dari perkiraan bad debt expense selama ini akan di tambahkan kembali ke saldo laba. |