PT. TCN adalah sebuah perusahaan di Jakarta yang bergerak dibidang perdagangan alat telekomunikasi yakni handphone. Jenis usaha perdagangan yang dijalankan oleh PT. TCN adalah ODM (Original Design Manufacturing). Permasalahan utama dalam perusahaan saat ini adalah tingkat turn over karyawan tetap yang cukup tinggi. Turn over yang tinggi ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaannya, yang diakibatkan oleh terjadinya ketidaksesuaian kriteria perusahaan terhadap suatu jabatan dengan kompetensi pemegang jabatan. Kriteria perusahaan ditunjukkan dengan job desc dan job spec jabatan. Ketidaksesuaian antara kriteria perusahaan dengan kompetensi karyawan tidak mendapat perhatian dan tidak mendapatkan tindak lanjut, hal ni dikarenakan tidak pernah dilakukan penilaian kompetensi karyawan. Masalah di dalam perusahaan diatasi dengan melakukan penilaian kompetensi karyawan dengan menggunakan Metode Penilaian 360° dengan menyebarkan kusioner penilaian kompetensi kepada para penilai jabatan masing-masing. Kuesioner penilaian kompetensi dibuat melalui Perancangan Model Kompetensi dengan menggunakan kriteria-kriteria kompetensi Talent Management. Nilai yang didapatkan dari penilaian kompetensi karyawan dibandingkan dengan nilai standar jabatan yang diharapkan oleh perusahaan. Nilai standar jabatan ditentukan menggunakan Penilaian Jabatan dengan Metode Point System. Perhitungan nilai standar jabatan dilakukan berdasarkan job desc dan job spec baru (hasil Analisa Jabatan) masing-masing jabatan. Perbandingan kedua nilai ini akan menghasilkan jabatan-jabatan yang memiliki nilai kompetensi kurang dari harapan perusahaan. Analisa jabatan yang dilakukan akan menghasilkan Job Desc dan Job Spec masing-masing jabatan, yang akan dipergunakan dalam proses penilaian jabatan. Proses perhitungan nilai kompetensi karyawan dilakukan dengan menghitung rata-rata penilaian kompetensi yang diberikan oleh para penilai jabatan masing-masing, dan selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai standar jabatan yang diharapkan oleh perusahaan (dengan Metode Point System). Perbandingan nilai menghasilkan jabatanjabatan dengan nilai kompetensi lebih rendah dari yang diharapkan, yakni : Jabatan Atas (Manager) : Manager Sales and Distribution, Marketing, Service, Customer Care, Finance and Accounting, Manager R&D Procurement, Manager General Affair dan Manager Business Development; Jabatan Tengah (Supervisor dan Specialist) : Supervisor Sales and Distribution for Java Region, Sales and Distribution for Non-Java Region, Warehouse, Workshop, Technical Support, 3D Designer, HRD, Purchasing, dan Business Development. Jabatan Bawah (Staff) : Staff Field SPV BTL, Creative Director 2, Merchandise Warehouse, Admin Service, Sparepart Logistic, Teknisi 1, Admin Workshop, Customer Care, Service Matter, Piutang 1, Piutang 2, Finance, Technical Support, dan Purchasing. Jabatan-jabatan tersebut diteliti untuk melihat kompetensi yang kurang, dan hasilnya adalah kompetensi Kreativitas/Inovasi untuk jabatan Manager, Critical Judgment untuk jabatan Supervisor dan Specialist, dan Kepemimpinan untuk jabatan Staff. Kompetensi yang kurang dijabarkan menjadi poin-poin petunjuk untuk melakukan pelatihan kompetensi karyawan bagi karyawan yang kurang. |