Anda belum login :: 27 Nov 2024 04:18 WIB
Detail
BukuMembangun Komunikasi Interpersonal dalam Tim untuk Menumbuhkan Kepercayaan, Kekompakan, dan Suportivitas
Bibliografi
Author: ADIYANTI, GADISA NIKEN ; Widiasari, Natalia (Advisor)
Topik: Komunikasi Interpersonal dalam Tim; kepercayaan; Kekompakan; Suportivitas
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Administrasi Bisnis - Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Gadisa Niken Adiyanti's 1 Undergraduate Theses.pdf (3.99MB; 90 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FIAN-1506
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Setiap hubungan interpersonal akan selalu melalui proses komunikasi. Komunikasi dalam tim sebagian besar terjadi dalam suatu komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana seseorang dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan sekaligus dapat mendapat suatu feedback. Komunikasi dalam tim dapat terjadi antara pimpinan dan karyawan dan sebaliknya atau dengan sesama rekan karyawan, sehingga peran yang terbentuk dalam tim dan fungsi kepemimpinan adalah hal terpenting yang mutlak harus ada dalam suatu tim. Melalui komunikasi interpersonal antara “pemimpin-karyawan-sesama karyawan” yang terjalin dengan baik, akan dapat mengembangkan suatu iklim kerja atau atmosfir (keadaan) yang baik dalam tim yang membangun kepercayaan, kekompakan dan suportivitas. Melalui kepercayaan yang terbentuk antar anggota tim, mereka dapat saling menyandarkan diri satu sama lain. Sedangkan dengan terbentuknya kekompakan tim, anggota tim akan saling menyukai satu sama lain dan mau berpartisipasi menjadi satu dalam tim dalam menyelesaikan tugas. Dan suatu perilaku suportivitas adalah saat antar anggota tim saling membantu, saling memperhatikan, saling mennghormati, saling mempercayai, merasa nyaman berada dalam tim, dan merasa bebas dalam menyalurkan kontribusinya terhadap tim.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara-cara tim EO Dua Synergy Communication dalam menumbuhkan kepercayaan, kekompakan, dan suportivitas melalui komunikasi interpersonal yang baik. Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan: wawancara terstruktur maupun tidak terstruktur dengan Managing Director dan Project Manager dari sudut pandang kepemimpinan serta Project Officer dan Creative Teams EO Dua Synergy Communication sebagai tim pelaksana event dan observasi yang dilakukan pada dua bentuk event yaitu event luar ruangan dan dalam ruangan. Penulis menggunakan teknik triangulasi dalam penelitian kualitatif, dimana penelitian dilakukan pada lebih dari dua sudut pandang subjek penelitian yang berbeda. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interpretasi. Dalam enginterpretasikan data, penulis menemukan suatu arti (kinds of meaning) dari data yang dikumpulkan melalui landasan teori yang telah penulis uraikan sebelumnya. Analisis data menyimpulkan bahwa komunikasi interpersonal tim Dua Synergy terjadi dalam jaringan informal all channel dimana komunikasi terjadi ke segala arah tanpa ada batasan. Pemimpin Dua Synergy menanamkan budaya teamwork dan kekeluargaan pada seluruh timnya. Kepemimpinan demokratis dan non direktif diterapkan dalam tim sehingga antar tim baik pemimpin maupun pelaksana menggunakan pendekatan pertemanan (keluarga). Hubungan interpesonal tim Dua Synergy terbentuk melalui peran tugas dan sosial. Budaya kekeluargaan dan pendekatan pertemanan ini menghasilkan iklim kepercayaan, kekompakan, dan suportivitas. Kepercayaan antar tim dapat terbentuk karena antar divisi dalam tim Dua Synergy saling tergantung. Kekompakan tim dapat timbul karena tim sering berinteraksi. Dalam Dua Synergy tim memiliki tujuan yang sama, maka tim berjalan bersama dalam satu arah. Hal-hal tersebut memunculkan identitas tim “kami” bukan individu. Untuk meningkatkan sikap suportivitas/saling mendukung, hal-hal yang biasa dilakukan oleh tim Dua Synergy adalah lebih banyak ngobrol dengan posisi sebagai teman baik pembicaraan menyangkut pekerjaan, maupun diluar pekerjaan, mendukung setiap pekerjaan tim dengan memberikan kontribusi berupa saran-saran atau ide-ide, dan tidak pelit mendukung kinerja dengan pujian. Yang paling penting adalah selalu mengedepankan kekeluargaan tim.
Kesimpulannya adalah hubungan pendekatan pemimpin maupun sesama anggota tim Dua Synergy Communication adalah mengedepankan budaya kekeluargaan. Dengan budaya kekeluargaan, tim dapat lebih aware dan mau bekerja sama. Persahabatan antar anggota tim pun sangat erat dengan sikap kepercayaan, kekompakan, dan suportivitas yang terbentuk
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)