Peranan wanita etnis Sunda dalam perekonomian rakyat terbukti dari banyaknya wanita yang terlibat dalam dunia wirausaha. Hal ini tercermin dalam Hari (2007) yang menyatakan bahwa di wilayah Propinsi Jawa Barat tercatat sekitar 35 persen usaha di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dikelola oleh wanita dan jumlah penduduk wanita di wilayah tersebut cukup dominan, yakni 53 persen dari total penduduk Propinsi Jawa Barat. Dalam artikel Urang Sunda Kurang Keberanian (2008) dikatakan bahwa orang Sunda memiliki jiwa wirausaha yang lebih dibandingkan orang Jawa dan bahkan keturunan Cina sekalipun. Rosidi, Ajatrohaedi, Lubis, dan Sumardjo (dalam Isnendes, 2005) mengatakan bahwa wanita etnis Sunda dapat digambarkan sebagai wanita yang penuh dengan kekuatan dari dunia kosmik, memiliki kecantikan yang seimbang, pekerja keras (mampu beradaptasi dan kreatif), dan ulet (memiliki etos kerja), sehingga mampu memimpin negara, mempengaruhi arus politik dan menciptakan sesuatu yang baru. Pendapat para ahli dan tokoh budayawan di atas mengenai karakteristik wanita etnis Sunda ternyata juga ditemukan dalam hasil penelitian Sukardi (dalam Riyanti, 2001). Sukardi mengemukakan 9 sifat yang terkait dengan keberhasilan seorang wirausaha, yaitu: Sifat Instrumental, Sifat Prestatif, Sifat Keluwesan Bergaul, Sifat Kerja Keras, Sifat Keyakinan Diri, Sifat Pengambilan Resiko, Sifat Swa-kendali, Sifat Inovatif dan Sifat Kemandirian. Dengan mengacu kepada penuturan para ahli dan tokoh budayawan mengenai kesamaan beberapa sifat wanita etnis Sunda dan 9 sifat unggul wirausaha maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai profil kesembilan sifat unggul wirausaha pada wanita etnis Sunda yang berwirausaha. Penelitian ini juga akan melihat profil tersebut dari faktor-faktor demografis seperti usia, tingkat pendidikan, lama usaha, ada atau tidaknya anggota keluarga yang juga berwirausaha, dan omzet per tahun. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian non eksperimental dengan metode penelitian deskriptif dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alat Ukur 9 Sifat Unggul Wirausaha dari Sukardi (1991) yang telah mengalami penyederhanaan oleh Tamar (1994) dan telah disusun kembali oleh Fitrianie (2006) yang terdiri dari 90 item. Selain itu, peneliti akan menggunakan The Multigroup Ethnic Identity Measure (MEIM) untuk melihat apakah subyek penelitian masih memiliki keterikatan dengan budaya Sunda. Sebelum sampai pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan perhitungan uji validitas dengan menggunakan perhitungan skor internal consistency dengan rumus korelasi Pearson dan perhitungan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Dari hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa alat ukur 9 sifat unggul wirausaha cukup reliabel menurut standar reliabilitas dari Guilford. Karakteristik sampel yang menjadi subyek penelitian ini adalah wanita yang berusia di atas 30 tahun, memiliki tingkat pendidikan akhir minimal Diploma (D3) atau Sarjana (S1), berkarir hanya sebagai wanita wirausaha, masih memiliki keterikatan dengan budaya Sunda, minimal telah menjalankan usaha minimal selama 2 (dua) tahun, memiliki usaha dan berdomisili di Jakarta atau Bandung dan memiliki omzet per tahun dibawah Rp. 1 miliar atau termasuk dalam wirausaha kecil. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat yang paling tinggi pada wanita wirausaha etnis Sunda yaitu Sifat Keyakinan Diri dan sifat yang paling rendah adalah Sifat Pengambilan Resiko. Berdasarkan faktor-faktor demografis, Sifat Instrumental yang tinggi dimiliki oleh wanita wirausaha etnis Sunda yang berusia dewasa awal, memiliki tingkat pendidikan sama dengan atau di bawah Sarjana (S1), telah berwirausaha selama sama dengan atau di bawah 10 tahun, memiliki keluarga yang berwirausaha, dan memiliki omzet per tahun sama dengan atau di atas Strata IV. Sifat Prestatif yang tinggi dimiliki oleh wanita wirausaha etnis Sunda yang berusia dewasa awal, memiliki tingkat pendidikan sama dengan atau di bawah Sarjana (S1), telah berwirausaha selama sama dengan atau di bawah 10 tahun, tidak memiliki keluarga yang berwirausaha, dan memiliki omzet per tahun sama dengan atau di atas Strata IV. Sifat Keluwesan Bergaul yang tinggi dimiliki oleh wanita wirausaha etnis Sunda yang berusia dewasa awal, memiliki tingkat pendidikan sama dengan atau di bawah Sarjana (S1), telah berwirausaha selama sama dengan atau di bawah 10 tahun, tidak memiliki keluarga yang berwirausaha, dan memiliki omzet per tahun sama dengan atau di bawah Strata III. Sifat Kerja Keras yang tinggi dimiliki oleh wanita wirausaha etnis Sunda yang berusia dewasa madya, memiliki tingkat pendidikan sama dengan atau di bawah Sarjana (S1), telah berwirausaha selama sama dengan atau di bawah 10 tahun, memiliki keluarga yang berwirausaha, dan memiliki omzet per tahun sama dengan atau di atas Strata IV. Sifat Keyakinan Diri yang tinggi dimiliki oleh wanita wirausaha etnis Sunda yang berusia dewasa akhir, memiliki tingkat pendidikan sama dengan atau di atas Pasca Sarjana (S2), telah berwirausaha selama sama dengan atau di bawah 10 tahun, tidak memiliki keluarga yang berwirausaha, dan memiliki omzet per tahun sama dengan atau di atas Strata IV. Sifat Pengambilan Resiko yang tinggi dimiliki oleh wanita wirausaha etnis Sunda yang berusia dewasa awal, memiliki tingkat pendidikan sama dengan atau di atas Pasca Sarjana (S2), telah berwirausaha selama sama dengan atau di bawah 10 tahun, tidak memiliki keluarga yang berwirausaha, dan memiliki omzet per tahun sama dengan atau di bawah Strata III. |