Anda belum login :: 22 Nov 2024 22:36 WIB
Detail
BukuGambaran Pengalaman Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pada Istri di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur
Bibliografi
Author: SETIADY, GRACE ; Kristyanti, Johana Rosalina (Advisor)
Topik: Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Grace Setiady's Undergraduate Theses.pdf (700.21KB; 27 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1325
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Tindak kekerasan terhadap perempuan menjadi ancaman terus menerus bagi setiap perempuan di manapun di dunia. Khususnya di Indonesia, di mana sebagian besar msayarakatnya menganut sistem kebudayaan patriarkhal, kekerasan terhadap perempuan menjadi sebuah fenomena yang marak terjadi dan justru semakin lesstari. Ladang paling subur untuk kekerasan terhadap perempuan adalah di dalam rumah tangga.Pengalaman kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) meliputi empat bentuk kekerasan yaitu fisik, seksual, psikologis dan ekonomi. Berbeda bentuk dan intensitas kekerasan yang dialami korban, maka akan menghasilkan dampak yang berbeda pula. Apapun dampak yang dialami korban, baik secara psikologis, fisik, ekonomi, atau sosial, pada akhirnya akan memunculkan konsekuensi yang lebih serius yaitu kondisi kesehatan mental yang buruk. KDRT merupakan sebuah fenomena gunung es. Data statistik yang berhasil dikumpulkan oleh LSM dan organisasi perempuan hanya didasarkan pada laporan korban saja, sementara masih banyak kejadian yang tidak terlacak. Berdasarkan kondisi ini, peneliti ingin mengadakan penelitian yang lebih komprehensif mengenai gambaran pengalaman KDRT dan dampaknya terhadap kesehatan mental istri di Kecamatan Cakung. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran pengalaman KDRT sementara metode kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai dampak KDRT terhadap kesehatan mental. Alat ukur yang digunakan adalah CTS 2 (Conflict Tactic Scale Revised) dan wawancara secara semi terstruktur. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 105 orang, di mana karakteristiknya adalah istri yang berusia 18 tahun ke atas, berdomisili di Kecamatan Cakung dan memiliki tingkat pendidikan minimal lulus SMP atau sederajat. Hasil dari penelitian menunjukkan 54% responden mengalami KDRT dalam setahun terakhir pernikahannya, dimana tindakan ini terjadi sebagai akibat ketimpangan gender dan pranata sosial masyarakat. Beberapa perempuan hanya mengalami satu bentuk kekerasan, sementara lainnya mengalami dua atau tiga bentuk kekerasan sekaligus. Frekuensi untuk masing-masing bentuk kekerasan berkisar antara 1 kali hingga 3-5 kali. Sementara gambaran pengaruh KDRT terhadap kesehatan mental korban yang paling mencolok meliputi gejala-gejala traumatis, depresi, dan penurunan self esteem. Penelitian selanjutnya di bidang KDRT perlu dilakukan pada populasi yang lebih besar (kecamatan atau kotamadya), terhadap perempuan dengan pendidikan di bawah tingkat SMP, serta dengan menggunakan alat ukur yang lebih relevan. Selain itu, dengan memaparkan sedikit pengalaman dari sejumlah korban yang berhasil bertahan, disarankan para korban lainnya untuk segera membuka diri dan mencari perlindungan, misalnya dengan berkonsultasi kepada lembaga bantuan hukum atau organisasi perempuan.LSM dan organisasi perempuan pun disarankan untuk menyusun dan mengembangkan penanganan yang tepat bagi para korban, sesuai dengan dampak yang dialaminya masingmasing
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.265625 second(s)