Carl Gustav Jung adalah seorang tokoh psikoanalisa. Jung mengatakan bahwa sumber ketidaksadaran adalah warisan dari nenek moyang seh sifatnya sosial. Jung menyebut istilah tersebut dengan archetype. Archetype adalah nilai-nilai primodial dan pengalaman yang dimiliki oleh suku-suku yang diturunkan selama berabad-abad. Pada abad 21, seorang peneliti telah mengembangkan teori archetype. Carol Pearson adalah seorang peneliti dari Amerika yang mengembangkan dan memperbaharui teori Archetype dari Jung. Nilai-Nilai atau tema pada cerita rakyat telah ia kembangkan menjadi tema-tema yang lebih kongkrit dan dalam. Menurut Pearson archetype adalah struktur, tema atau karakter yang sudah terdapat dalam diri setiap manusia yang dapat mengontrol dan mempengaruhi manusia tersebut. Suatu tema dan karakter archetype menjadi dasar motivasi, arti dan tujuan hidup, perasaan, persepsi, pola pikir suatu individu ketika suatu tema Archetype aktif dalam suatu individu atau dominan dalam individu tersebut. Archetype sendiri mempunyai duabelas tema atau karakter yang mempunyai ciri khas, gaya, bentuk, tujuan, arti yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. ke duabelas archetype ini adalah tema yang setara sehingga tidak ada suatu tema yang lebih baik atau unggul dibandingkan tema yang lainnya. Ke duabelas tema archetype ini samasama dapat mempengaruhi individu, akan tetapi hal ini bergantung pada archetype apa yang dominan dalam diri Individu tersebut dan archetype apa yang aktif didalam Individu tersebut. Ketika seseorang melakukan suatu aktivitas, maka orang tersebut dapat mempunyai penghayatan archetype yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas dapat memperngaruhi pemaknaan archetype seseorang dan juga dapat memperngaruhi orang tersebut. Hal ini menjelaskan bahwa Archetype seseorang dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi, aktivitas, dan perannya dalam situasi atau aktivitas tersebut. Dalam setiap aktivitas seseorang dapat memaknai dirinya berbeda-beda, hal ini bergantung pada aktivitas yang ia jalani dan bagaimana aktivitas itu memperngaruhi orang tersebut. Hingga saat ini pendekatan belum banyak dikembangkan, padahal banyak sekali potensi kegunaan dari pendekatan ini. Dari pendekatan ini, kita dapat mengkategorikan sebuah aktivitas berdasarkan pemaknaan archetypenya dan juga dapat mengevaluasi suatu aktivitas tertentu. Melihat adanya kebutuhan dan potensi ini, peneliti memutuskan untuk menyusun sebuah alat tes penghayatan Archetype pada suatu aktivitas. Alat tes ini akan mengukur pengayatan Archetype suatu aktivitas. Alat tes yang dikembangkan oleh peneliti belum teruji validitas dan reliabilitasnya, oleh karena itulah peneliti melihat pentingnya untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas alat tes Activity-Archetype Battery Test Sub-test Creator. Dalam Uji psikometri ini peneliti akan melakukan beberapa metode, yaitu analisis item, validitas konstruk dan reliabilitas alat tes Activity-Archetype Battery Test Sub-test Creator. Analisis item menggunakan corrected item total correlation, uji validitas yang digunakan content validity, internal consistency, factor analysis, convergen-diskriminan. Sedangkan uji reliabilitas yang digunakan adalah alpha cronbach |