Proses ekstrusi merupakan. salah satu proses pengerjaan panas yang ideal untuk perubahan bentuk logam berkecepatan tinggi, Biasanya ekstrusi paduan alumini¬um dilakukan pada temperatur berkisar antara 400 - 500 °C. Temperatur pengerjaan yang tinggi ini akan mengurangi tegangan rambat logam, sehingga akan diperoleh gaya tekan yang kecil. Tapi karena terjadinya geseran dalam zone deformasi, akan terjadi perbedaan suhu selama proses perubahan bentuk berlangsung. Perubahan suhu ini dapat menyebabkan perubahan bentuk yang tidak merata. Dan hal ini juga akan mempengaruni sifat mekanis paduan. Sifat mekanis paduan yang rendah akibat pengerjaan panas, dapat dipulihkan bahkan ditingkatkan de¬ngan cara perlakuan panas. Salah satu cara perlakuan panas ini dikenal dengan nama aging. Proses aging, ini bertujuan mengendapkan kembali unsur-unsur pengerasan dalam bentuk yang lebih halus dan tersebar dengan baik. Dengan terbentuknya endapan Mg2Si yang halus dan tersebar baik, sifat mekanis paduan dapat meningkat, karena pergerakan dislokasi yang terhambat oleh endapan. Dalam penelitian ini, telah dilakukan pengujian terhadap paduan aluminium AA 6063 produk ekstrusi. Dimana pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mencari kondisi optimum dalam peningkatan sifat mekanis paduan aluminium produk ekstrusi, Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa, peningkatan sifat mekanis dengan cara aging, sangat dipengaruhi oleh variabel percobaan seperti, temperatur dan waktu. Dari hasil pengujian kekerasan pada paduan, didapatkan kekerasan maksimum pada kondisi temperatur aging 225 °C dalam waktu 240 menit. (4 jam). Dimana nilai kekerasan yang diperoleh pada kondisi tersebut adalah 52,13 DPH (Diamond Pyramide Hardness). |