Tidak dapat dipi.mgkiri bahwa matematika berguna dalam kehidupan sehari-bari (Liebeck, 1984) untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada dan mempakan dasar dan berbagai bidang ilmu. Mengingat pentingnya anti matematika bagi kehidupan manusia, maka maternatika sudah diperkenalkan sebagai bidang ilmu sejak usia sekolah dasar. Materi matematika yang diajarkan pada anak di bangku SD, memiliki penekanan pada perhitungan anitmatika dasar, baik numerik maupun verbal. Namun, menurut Piaget (dalam Turner & Helms, 1995), dlkarenakan oleh ringkatperkembangan kognitif anak di bangku SD, yang masih berada path tahap konknit operasional, seringkali konsep abstrak dan matematika sukar untuk dipahami. Heddens (1998) mengeinukakan, bahwa pendidikan aritmatika pada anak akan Iebih berhasil apabila pengertian dan instruksi aritmatika disarnpaikan dengan menggunakan obyek fisik eksternal yang dapat dimanipulasi oleh anak. Oleh karena itu, beberapa tahun belakangan mi, metode Mental Anitmatika dengan sempoa hadir sebagai program alternatif pembelajaran untuk mewujudnyatakan konsep abstrak tersebut. Dalam mempelajani metode ini, terdapat berbagai macam tingkat, dimulai dan tingkat dasar saxnpai dengan tingkax sempoa bayangaa Pada proses pembelajaran di tingkat sempoa dasar, sempoa hadir sebagai alat bantu eksternal, sedangkan pada proses pembelajaran di tingkat sempoa bayangan, sempoa tidak lagi hadir secara nyata, namun hadir secara mental (dalam pikiran). Akan tetapi, untuk memperoleh basil yang maksimal dan metode mi, diperlukan proses yang berkesinambungan secara bertahap, dan tingkax sernpoa dasar ke tingkat sempoa bayangan, sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk mempelajarinya. |