Dalam pendidikan formal di Indonesia, penjunusan dimulai sejak Sekolah Menengah Umum (SMU). Semakin tinggi jenjang pendidikan, penjurusan yang ada menjadi semakin banyak dan semakin spesifik. Ada tiga jurusan yang dapat dipilih, yaitu WA, WS, dan Bahasa. Namun kebanyakan sekolah hanya memiliki dua jurusan, yaitu WA dan WS karena alasan yang beragam, mulai dan kurangnya peminat sampai kurangnya fasilitas yang ada (misalnya tenaga pengajar atau laboratorium bahasa). Dengan demikian, sejak SMU siswa diharapkan mulai berperan aktif dalam menentukan bidang ilmu yang diambil, dimana sebaiknya siswa memilih bidang yang memang disukainya. Masalah kerapkali muncul pada saat anak duduk di bangku sekolah menengah umum, saat anak hams memilih junusan WA atau WS. Walaupun sudah banyak orang ma yang menjalankan demoknasi, namun permasalahan seperti mi selalu muncul setiap kali masa penjunusan. Onangtua ingin anaknya masuk jurusan WA, sedangkan anak ingin masuk jurusan WS. Orangtua masih benanggapan bahwa peluang pekerjaan anak yang benasal dan jurusan WA masih lebih besar danipada jurusan WS. Anggapan bahwa WA lebih baik danipada IPS bermula dati penjurusan bendasarkan nilai, bukan minat. Perlu diketahui bahwa faktor yang sangat menentukan prestasi belajar siswa adalah motivasi siswaitu sendini untuk berprestasi. Sering dijumpai siswa yang memiliki inteligensi yang tinggi tetapi pnestasi belajan yang dicapainya rendah, akibat kemampuan intelektual yang dimilikinya tidak/kunang berfungsi secara optimal. Salah satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki siswa dapat bentiingsi secara optimal adalah adanya motivasi untuk berpnestasi yang tinggi dalam dininya. Tinggi rendahnya motivasi berpnestasi seseonang tidak lepas dati fakton-faktor yang mendukung motivasi berpnestasi itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang paling dekat hubungannya dengan motivasi berprestasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal (inspirasi untuk berhasil, keberantian dan keberhasilan, dan minat pnibadi) dan fakton eksternal (sikap orang ma dan guru, fasilitas sekolah, dan materi pelajaran). Pada penelitian mi, faktor pendukung motivasi benpnestasi yang akan dibahas lebih lanjut adalah fakton internal yakni minat pnibadi. |