Keputusan menjadi pekenja numah tangga remaja merupakan salah satu upaya pembentukkan identitas din. Sayangnya keputusan itu bukan menupakan keinginan diri pribadi tetapi akibat dan keadaan ekonomi keluanganya yang sulit. Menurut Freud, hal tensebut dapat menimbulkan konflik pada id, ego dan superego. Remaja dengan statusnya sebagai pekenja numah tangga perlu melakukan penyesuaian tenhadap lingkungannya tenutama ketika bekenja di numah majikan. Adanya upaya untuk menyesuaikan din dan terdapatnya konflik id, ego dan superego tanpa disadari akan membentuk kepnibadian yang khas pada pekerja numah tangga remaja. Profile kepribadian pekenja rumah tangga remaja akan didapatkan peneliti melalui perbandingan dengan remaja yang bukan sebagai pekerja numah tangga pada rentang usia yang sama (15-18 tahun). Perbandinganprofile kepribadian tersebut akan menggunakan Tes Wantegg dengan Metode Crisi dimana terdapat penskoningan pada 5 kategoni, yaitu EL, QA, QF content dan popular responses. Peneliti melakukan pengambilan sampel sebanyak 80 subjek dimana tiap kelompoknya tendiri dan 40 subjek. Hasil penelitian menunjukkan CE pada kedua kelompok berada pada low vahie. Meskipun demikian, path uji hipotesis tendapat perbethan yang signifikan pada CL. QA kedua kelompok benada pada normal value dan tithk menunjukkan perbedaan yang signifikan tetapi memiliki penbedaan pada pembenian keterangan ernosi padajudul garnbar. Pada QFkelompok pekenja numah tangga nemaja berada pada low score sedangkan kelompok bukan pekenja numah tangga remaja benada pada border score. Basil gamban pada kedua kelompok juga rnenunjukkan perbedaan content gambar yang dibuat thnjumlahjawaban popular. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan adaptasi yang kurang mernadai. Remaja yang bukan sebagai pekerja rumah tangga dapat mengekspnesikan emosi negatif dan positifsedangkan kelompok pekerja numah tangga remaja cendenung kurang dapat mengekpnesikan emosi yang dimiliki. Remaja yang bukan pekenja numah tangga memiliki ketentanikan dan minat yang lebih luas dibandingkan dengan pekerja rumah tangga nemaja. Selain itu, pekerja rumah tangga nemaja memiliki konfonmitas yang lebih tinggi dan kreativitas yang kurang berkembang dibandingkan dengan remaja yang bukan sebagai pekerja rumah tangga remaja. |