Detail Gambaran Profile Kecerdasan Emosional Pada Guru di Sekolah ABC (Study pada guru SMA, SMP, SD, dan TK) Bibliografi Author: SETIAWAN, MARGARETHA ; Halim, Magdalena Surjaningsih (Advisor) Topik: Kecerdasan Emosional Bahasa: (ID )     Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2008     Jenis: Theses - Undergraduate Thesis Fulltext: Margaretha Setiawan's Undergraduate Theses.pdf (1.32MB; 132 download) Ketersediaan Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: FP-1283 Non-tandon: tidak ada Tandon: 1  Lihat Detail Induk Abstract Profesi seorang guru memiliki peran yang penting dalam sebuah pendidikan. Kualitas pendidikan yang optimal sangat didukung oleh kualitas guru yang optimal pula. Beberapa hal yang diperlukan untuk menjadi seorang guru berkualitas adalah tingkat kompetensi tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Lewat hal-hal di atas terlihat bahwa untuk menjadi seorang guru yang baik, tidak hanya diperlukan kemampuan secara kognitif, tetapi terlebih lagi dibutuhkan kecerdasan secara emosional. Sekolah ABC, sebagai sebuah lembaga pendidikan juga merasakan kebutuhan yang besar akan guru yang berkualitas. Sekolah ABC adalah sebuah sekolah Kristen yang telah berdiri kurang lebih 26 tahun. Sepanjang waktu tersebut, sekolah ABC menyadari bahwa kondisi pengelolaan emosi guru-guru yang ada masih harus lebih diperbaiki dan dikembangkan lagi. Banyak keluhan yang diberikan dari para murid dan orang tua tentang guru-guru ABC. Berdasarkan keluhan tersebut, maka peneliti melihat bahwa penelitian tentang EQ di sekolah ABC sangat perlu dilakukan. Peneliti ingin mengetahui bagaimana profile EQ guru SMA, SMP, SD, dan TK di sekolah ABC, kemudian penelitian dikembangkan lagi untuk melihat bagaimana perbedaan EQ di antara ke empat kelompok guru tersebut. Gambaran profile EQ didapatkan dengan menggunakan alat tes Bar-On EQ-i yang terdiri atas 133 item yang mengukur 5 skala dan 15 sub skala, yaitu Skala Intrapersonal (terdiri 5 sub skala), lalu Skala Interpersonal (terdiri 3 sub skala), Skala Adaptability (terdiri 3 sub skala), Skala Stress Management (terdiri 2 sub skala) dan Skala General Mood (terdiri 2 sub skala). Sample yang terlibat dalam penelitian ini adalah semua guru ABC di lokasi Tomang, mulai dari TK sampai SMA. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 100 orang, guru SMA 35 orang, SMP 29 orang, SD 27 orang, dan TK 9 orang. Mereka berada dalam rentang usia 21-55 tahun dan telah menjadi guru tetap sekolah ABC. Sampel ini dipilih berdasarkan permintaan dari pihak sekolah ABC, sehingga metode sampling penelitian ini termasuk dalam convience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru SMA memiliki skor tinggi dalam skala Self Regard dan rendah dalam Reality Testing. Skor guru SMP semua berada pada level sedang. Skor guru SD juga semua berada dalam level sedang. Skor guru TK tinggi pada sub skala Emotional Self Awareness, Interpersonal Relationship, dan Happiness. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode statistik one way anova maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara guru SMA, SMP, SD, dan TK dalam skor total EQ, skor skala Intrapersonal, skor Emotional Self awareness, Assertiveness, Self Regard, Independence, Adaptibility, skor sub skala Stress Tolerance, General Mood, dan Optimism. Perbedaan yang terjadi ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan lingkungan kerja, kompetensi yang dibutuhkan pada tiap jenjang pendidikan tersebut, perbedaan karakteristik siswa yang menjadi peserta didik, serta faktor internal guru-guru tersebut misalnya gender dan usia mereka. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved