Anda belum login :: 24 Nov 2024 06:04 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Hubungan antara Persepsi terhadap Hygiene Factors dan Motivators dengan Integritas PNS di Kantor Kecamatan Matraman
Bibliografi
Author:
MINDIAPUTRI, ETIKA AYU
;
Johan, Retno Triyani
(Advisor)
Topik:
Integritas
;
Hygiene Factors dan Motivators
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2007
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Etika Ayu Mindiaputri Undergraduated Theses.pdf
(428.46KB;
36 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1252
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
PNS merupakan salah satu pekerjaan yang banyak diincar orang karena adanya ketenangan dan keamanan kerja. Namun, PNS sebagai abdi negara ternyata tidak mencerminkan memiliki integritas kepribadian seperti yang diharapkan serta tidak produktif. Menurut wawancara hal ini dikarenakan kurangnya gaji yang diperoleh. Namun, menurut teori Herzberg gaji (aspek hygiene) tidak dapat memotivasi dan yang dapat memotivasi adalah aspek motivators. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara persepsi terhadap hygiene factors dan motivators dengan integritas. Kecamatan sebagai ujung tombak pelayanan public di daerah, ternyata banyak ditemui keluhan dari masyarakat begiru juga yang terjadi pada Kecamatan Matraman. Oleh karena itu, hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi terhadap hygiene factors maupun motivators dengan integritas PNS di kantor Kecamatan Matraman. Adapun subyek penelitian yang dipilih adalah PNS yang berada di kantor Kecamatan Matraman dengan jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu 50 PNS. Metode penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental karena peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap variabel-variabel secara langsung. Sedangkan metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability dengan teknik snowball sampling. Hal ini dilakukan peneliti karena minimnya pengetahuan mengenai organisasi atau tempat yang peneliti gunakan sebagai populasi penelitian. Metode pengumpulan data pada penelitian ini antara lain melalui observasi, wawancara dan kuesioner. Alat yang digunakan untuk mengukur integritas yaitu kuesioner integritas yang dimodifikasi dari kuesioner tes integritas yang disusun oleh Hoffman (2002). Tes integritas ini dibedakan menjadi dua yaitu overt integrity test dan covert integrity test dan peneliti menggunakan kedua jenis alat tes tersebut dalam penelitian. Sedangkan untuk mengukur persepsi terhadap hygiene factors dan motivators digunakan alat tes yang dibuat oleh M. Dunnette dengan menggunakan 12 faktor yang dikemukakan oleh Herzberg. 12 faktor tersebut terdiri dari 7 hygiene factors dan 5 motivators. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment yaitu dengan mengkorelasikan skor total persepsi terhadap hygiene factors maupun motivators dengan skor total integritas (baik overt maupun covert). Perhitungan data menggunakan perangkat lunak SPSS untuk Windows versi 11.5 dan 12. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara persepsi terhadap hygiene factors dengan integritas (baik overt maupun covert) dan ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap motivators dengan integritas (baik overt maupun covert). Asumsi peneliti mengenai tidak adanya hubungan antara persepsi terhadap hygiene factors dengan integritas karena terpenuhinya aspek hygiene tidak menyebabkan kepuasan kerja melainkan sikap kerja yang netral. Selain itu, kehadiran dari aspek hygiene hanya dapat memberikan dampak dalam waktu singkat, sehingga tidak memacu PNS untuk bersemangat dalam bekerja dan pada akhirnya tidak menampilkan integritas. Sedangkan asumsi peneliti mengenai ada hubungan antara persepsi terhadap motivators dengan integritas karena motivators adalah aspek yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Selanjutnya, pegawai yang puas cenderung untuk sering hadir, turnover rendah, tidak melakukan tindakan agresif maupun kontra-produktif. Dengan demikian, peneliti berasumsi bahwa pegawai yang merasakan kepuasan kerja cenderung untuk memiliki integritas.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.515625 second(s)