Pada saat seseorang telah memasuki tahap lansia, individu tersebut akan mengalami beberapa perubahan baik fisik, intelektual, kepribadian dan kehidupan sosial. Perubahan-perubahan tersebut dapat berpengaruh pada kesepian. Penyebab kesepian ada empat, yaitu usia, lingkungan atau interaksi sosial, keberadaan suami/istri, dan dukungan sosial. Pada penelitian ini, peneliti ingin lebih spesifik melihat hubungan antara dukungan sosial dan kesepian, terutama pada lansia yang sudah tidak memiliki pasangan hidup serta tinggal di panti werdha. Kehilangan suami/istri tentunya dapat menimbulkan perasaan kesepian, karena tidak ada lagi seseorang yang selama ini hidup bersama dan berbagi segala sesuatu. Perasaan sepi ini kemungkinan akan lebih meningkat apabila lansia sudah tidak memiliki pasangan hidup dan tinggal di panti werdha. Dukungan sosial merupakan salah satu cara mengatasi kesepian. Berdasarkan penelitian sebelumnya di dapat bahwa ada hubungan antara perceived social support dan loneliness. Penelitian ini melihat dari segi persepsi lansia dan bukan bentuk dukungan sosial secara khusus. Jadi peneliti merasa tertarik untuk melihat hubungan antara masing-masing bentuk dukungan sosial dengan kesepian. Bentuk dukungan sosial dalam penelitian ini terdiri dari empat bentuk yaitu appraisal support, belonging support, tangible support dan self-esteem support. Ada pun jenis penelitian ini adalah non-eksperimental dan subjek yang digunakan adalah lansia yang sudah tidak mempunyai pasangan hidup, berusia di atas 60 tahun, pria maupun wanita, dan yang tinggal di panti werdha. Jumlah subjek yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 50 orang lansia. Hasil analisis data dengan menggunakan pearson product moment menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan kesepian. Hubungan yang signifikan juga ditemukan pada masing-masing bentuk dukungan sosial yaitu appraisal support, belonging support, tangible support dan self-esteem support dengan kesepian. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian adalah agar jumlah subjek penelitian lebih diperbanyak dan menyebar agar hasil yang diperoleh lebih mewakili populasi. Saran yang lain adalah alat ukur yang digunakan lebih mudah kalimatnya sehingga tidak akan terjadi kekeliruan dalam menginterpretasi kalimat dan juga agar lebih sesuai untuk subjek lansia. |