Tes-tes psikologi seringkali digunakan dalam seleksi karyawan maupun penentuan jurusan, misalnya dalam penjurusan di SMA. Untuk tujuan tersebut, tes yang digunakan adalah tes yang mengukur intelegensi serta profil seseorang. Salah satu tes yang sering digunakan adalah Intelligenz Struktur Test (IST). IST merupakan jenis baterai tes yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Jerman pada tahun 1970. Ada dua sekolah swasta Katholik yang menjadi klien dari Biro Layanan Psikologi UNIKA Atma Jaya, yang menggunakan tes IST untuk penentuan jurusan, yaitu SMA Kanisius dan SMA Gonzaga. Beberapa subtes digunakan untuk penentu dalam penjurusan IPA atau IPS. Tetapi, karena tes ini sudah terlalu tua dan adanya kebocoran yang terjadi pada item dan kunci jawabannya, maka dirasakan perlu dilakukan pengujian psikometri pada IST. Salah satu subtes yang digunakan untuk penentuan penjurusan adalah subtes Analogien (AN). Hal yang diukur melalui subtes AN adalah inductive reasoning, yang merupakan bagian terpenting dari faktor g dalam kaitannya dengan pengukuran inteligensi seseorang, yang artinya seharusnya dimiliki secara tinggi oleh siswa IPA atau IPS untuk penentuan keberhasilannya. Untuk kepentingan tersebut, maka uji psikometri yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis item, uji reliabilitas dan uji validitas. Melalui hasil penelitian ini, diketahui bahwa ada dua item yang tidak signifikan, kemudian diperlukan adanya tinjauan kembali pada item-item atau kunci jawaban yang bermasalah. Lalu dari hasil pengujian reliabilitas diketahui bahwa subtes AN tidal reliabel, artinya subtes AN tidak hanya mengukur satu konstruk, tapi juga mengukur beberapa konstruk lainnya seperti pengetahuan fisika, musik, dan neurologi. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa subtes AN tidak dapat digunakan untuk penentuan jurusan di SMA. |