Perilaku asertif adalah perilaku individu yang dapat berbicara lantang dan tegas dalam mengungkapkan pendapat, berekspresi ramah, menyatakan protes dengan cara yang wajar dan mampu membedakan hal-hal yang perlu dan tidak perlu direspon. Perilaku asertif penting untuk dikembangkan oleh siswa dalam rangka belajar hidup bersama (learning to live together) dengan cara menciptakan situasi belajar yang kondusif melalui upaya pengelolaan kelas yang optimal, antara lain melalui pendekatan group process. Pendekatan group process adalah pendekatan dalam pengelolaan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kelompok kelas yang efektif dan produktif dengan teknik preventif dan kuratif. Guru mengelompokkan siswa berdasarkan karakteristik siswa kelas V SD yang merupakan usia berkelompok dan karakteristik pelajaran IPA. Siswa kelas V SD merupakan siswa berusia 10-11 tahun yang tergolong usia berkelompok. IPA merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis melalui suatu proses penemuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perilaku asertif siswa kelas V SD St. Ignatius Loyola Jakarta Pusat. Subjek penelitian adalah guru bidang studi IPA dan siswa kelas V SD yang berjumlah 17 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sosiometri dan observasi, hasil dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian: 1. Perubahan perilaku siswa, dari perilaku agresif atau pasif menjadi perilaku asertif. 2. Siswa laki-laki, rata-rata berperilaku asertif meningkat dari 46,88% menjadi 68,08% dan pada siswa perempuan, rata-rata berperilaku asertif meningkat dari 58,33% menjadi 84,72%. 3. Terdapat perbedaan perilaku verbal dan nonverbal antara siswa laki-laki dan perempuan ketika pembelajaran IPA menggunakan pendekatan group process. 4. Perbedaan perilaku verbal dan nonverbal antara siswa laki-laki dan perempuan karena kondisi psikologis yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan adanya pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan kelas dengan pendekatan group process, sebab melalui aktivitas group process akan meningkatkan perilaku asertif siswa sehingga tercipta pembelajaran yang lebih kondusif. Selain itu, guru perlu melakukan pengamatan secara berkala agar dapat mengenal karakterisitik siswa seutuhnya sehingga siswa tidak hanya pandai secara kognitif namun juga |