Perkembangan teknologi pada masa sekarang sangat pesat, termasuk di bidang telekomunikasi. Perkembangan teknologi yang muncul di bidang telekomunikasi antara lain GPRS, EDGE, WAP, MMS, dan belakangan yang sering terdengar adalah layanan 3G atau 3rd generation service. Dengan teknologi 3G, pelanggan dapat melakukan “video calling” sehingga bukan hanya mendengarkan suara namun juga melihat si lawan bicara, akses internet dengan kecepatan tinggi, bahkan bisa menonton TV melalui ponsel dengan fitur “mobile TV”. Berbagai layanan yang dapat digunakan oleh pengguna jasa telekomunikasi dengan menggunakan teknologi 3G sebagai suatu teknologi baru, membuat operator selular di tanah air pun berlomba-lomba memperkenalkan fitur 3G kepada konsumen melalui berbagai ajang promosi. Promosi 3G yang banyak beredar di masyarakat menggunakan artis yang sedang ’naik daun’ dan memiliki banyak penggemar dari kalangan generasi muda. Promosi tersebut menonjolkan 3G sebagai sebuah trend gaya hidup baru di masyarakat. Penggunaan selebriti sebagai ”endorser” untuk promosi 3G bertujuan untuk menjadikan hal tersebut sebagai subjective norm agar para penggemarnya mengikuti perilaku menggunakan 3G. Pada awal promosi 3G, banyak orang yang tertarik menggunakan teknologi tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak orang yang kemudian berhenti menggunakan 3G. Melihat situasi tersebut, peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara subjective norm dengan behavior intention pada adopsi teknologi 3G, mengingat promosi 3G yang ada didominasi faktor sosial. Untuk melihat hubungan antara subjective norm dengan behavior intention, peneliti menggunakan theory of reasoned action yang dikembangkan oleh Ajzen & Fishbein (1975). Karakteristik sampel pada penelitian ini berusia 18-40 tahun yang berada di DKI Jakarta. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 240 orang. Pengambilan data dilakukan di mall di daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Peneliti menggunakan alat ukur subjective norm dan behavior intention yang dibuat sendiri berdasarkan teori Ajzen & Fishbein (1975) dan juga mengacu pada alat ukur yang dipakai dalam beberapa studi adopsi teknologi. Setelah dilakukan uji korelasi dengan menggunakan Pearson Product Moment menujukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara subjective norm dengan behavior intention. Melalui hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa behavior intention responden untuk menggunakan 3G cukup tinggi, tapi jumlah responden yang menggunakan 3G masih sedikit. |