motivasi, penguatan, belajar, sikap, tata tertib, siswa kelas I SD Motivasi adalah kekuatan yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang untuk mencapai tujuan yang muncul dari keinginan untuk memenuhi kebutuhannya. Penguatan merupakan respon terhadap suatu tingkah laku, yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali tingkah laku tersebut. Sikap diartikan sebagai kesiapan, kesediaan dan kecenderungan untuk bertindak terhadap suatu objek sebagai hasil interaksi sosial. Belajar adalah sebuah proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman. Tata tertib sekolah sebagai acuan dari tatanan pelaksanaan pembelajaran agar dapat berjalan optimal. Siswa kelas 1 SD adalah seorang anak yang memasuki perubahan besar dalam pola kehidupan dan mulai memasuki dunia pendidikan formal serta harus menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan formal. Siswa kelas 1 SD mulai mengalami perkembangan motif prestasi, identitas kelamin dan perkembangan pengertian norma. Motivasi sebagai daya kekuatan yang mendorong siswa kelas 1 SD untuk belajar. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap. Sikap siswa saat belajar terlihat dari kesediaanya untuk mengerjakan tugas-tugas dengan baik termasuk dalam melaksanakan tata tertib sekolah. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan sikap belajar positif siswa terhadap pelaksanaan tata tertib sekolah melalui motivasi dan penguatan. Sikap belajar siswa yang belum positif terhadap pelaksanaan tata tertib sekolah yaitu siswa hadir tidak tepat waktu, buku-buku pelajaran tidak dibawa dan seragam yang dikenakan tidak lengkap. Hal tersebut terbukti dari pengamatan yang dilakukan selama prasiklus ada 76,48% siswa datang tidak tepat waktu, 82,22 % siswa tidak rapi mengenakan seragam dan 94,12% siswa belum tertib saat proses belajar. Peneliti berperan meningkatkan sikap belajar positif melalui motivasi dan penguatan. Meningkatnya sikap belajar siswa kelas 1 SD terhadap pelaksanaan tata tertib sekolah akan mengoptimalkan proses belajar di kelas yaitu siswa datang tepat waktu, tertib mengikuti proses belajar dan rapi mengenakan seragam. Hasil penelitian yang dilaksanakan dalam tiga siklus diperoleh siswa datang tepat waktu dari 29,41% menjadi 70,59%. Siswa yang tertib saat proses belajar dari 5,88% menjadi 52,94%. Sedangkan siswa yang lengkap mengenakan seragam adalah dari 11,76% menjadi 58,82%. Peneliti memberikan saran bahwa pihak sekolah perlu membina komunikasi yang efektif dengan orang tua siswa terhadap pelaksanaan tata tertib sekolah. Guru diharapkan memotiver siswa agar peka pada pelaksanaan tata tertib sekolah. Guru memperbanyak pemberian motivasi dan penguatan bermakna bagi siswa agar sikap belajar positif siswa SD makin meningkat. Dengan demikian hasil belajar jauh lebih optimal. |