Anda belum login :: 22 Nov 2024 22:33 WIB
Detail
BukuGambaran Anticipatory Grief pada Ibu yang Memiliki Anak Menderita Gagal Ginjal Terminal
Bibliografi
Author: LOUISA, CRESCENTIA ; Partasari, Wieka Dyah (Advisor)
Topik: Anticipatory Grief; Ibu; Gagal Ginjal Terminal
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2008    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1156
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Penyakit gagal ginjal terminal merupakan salah satu penyakit yang tergolong dalam penyakit terminal. Penelitian ini berfokus pada ibu yang memiliki anak menderita gagal ginjal terminal. Hal ini dilakukan karena secara tidak sadar, pada saat mendampingi sang anak yang menderita gagal ginjal terminal ibu mengalami suatu reaksi emosional yang disebut anticipatory grief. Anticipatory grief sendiri memiliki arti antisipasi dari kematian yang akan terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori parental anticipatory grief yang secara khusus membahas anticipatory grief yang dialami oleh para orang tua dari anak-anak yang menderita penyakit terminal. Parental anticipatory grief ini terdiri dari lima fase, yaitu fase acknowledgment, grieving, reconsiliation, detachment, dan memorialization. Selain kelima fase tersebut, anticipatory grief juga memiliki tiga faktor yang dapat mempengaruhi tahapan dari anticipatory grief yang dialami oleh ibu, yaitu factor psikologis, sosial dan fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat gambaran anticipatory grief pada ibu yang memiliki anak menderita gagal ginjal terminal. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan dua orang subjek. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Data yang telah diperoleh pertamatama dianalisa per subjek, kemudian setelah itu dilanjutkan dengan analisa banding antar subjek. Dari proses pengolahan data tersebut didapatkan hasil bahwa kedua subjek belum melalui seluruh fase dari anticipatory grief. Pada fase pertama, acknowledgment, reaksi yang umum pada kedua subjek adalah terkejut, sedih, bingung dan panik. Rasa sedih yang dirasakan oleh ibu bisa menimbulkan reaksi denial. Pada fase kedua, grieving, reaksi yang umum muncul pada fase kedua ini adalah perasaan sedih dan tidak percaya, yang kemudian membuat subjek sulit untuk menerima kenyataan. Pada fase ketiga, reconciliation, secara perlahan-lahan ibu mulai dapat menerima kenyataan bahwa anak mereka menderita gagal ginjal terminal. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa reaksi denial yang sebelumnya muncul pada fase pertama akan muncul kembali pada fase-fase berikutnya walaupun sang ibu telah dapat menerima kenyataan yang ada. Selain itu, terdapat pula faktor-faktor anticipatory grief yang dapat mempengaruhi ibu. Berdasarkan hasil penelitian, ada faktor yang dapat memperburuk anticipatory grief dan ada pula faktor yang meringankan dan membantu ibu untuk dapat melalui anticipatory grief. Faktor-faktor yang dapat memperberat anticipatory grief, antara lain adalah hubungan yang sangat dekat antara ibu dan anak yang menderita gagal ginjal terminal, hubungan yang tidak harmonis antara suami dan istri, dukungan yang kurang dari keluarga, kondisi penyakit anak yang telah memasuki tahap terminal dan juga ketidakmampuan finansial untuk membiayai perawatan cuci darah. Faktor-faktor yang membantu ibu melalui anticipatory grief antara lain adalah hubungan yang harmonis antar anggota keluarga serta mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga besar. Selain itu bantuan finansial, dalam bentuk apapun (pinjaman atau sumbangan) dapat meringankan beban keluarga dalam mengatasi masalah kesulitan biaya. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti melihat perlunya dilakukan penelitian mengenai gambaran tahapan anticipatory grief pada ayah dari anak yang menderita penyakit terminal. Hal ini perlu dilakukan mengingat proses penerimaan ibu sangat dipengaruhi oleh kedekatan hubungan antara ibu dan anak. Selain itu, faktor agama juga memiliki peranan dalam proses penerimaan ibu terhadap penyakit yang diderita oleh sang anak. Terakhir, peneliti melihat bahwa denial menjadi tema yang utama pada tahapan anticipatory grief yang dilalui oleh ibu. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu dilakukan penelitian mengenai denial terutama pada orangtua dari penderita penyakit terminal.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.203125 second(s)