Keberhasilan individu dalam hal pendidikan dan pekerjaan dipengaruhi beberapa hal, misalnya dalam hal intelegensi, motivasi, komitmen, kepuasan dan lain-lain. Dalam sudut pandang tersebut, Emotional Intelligence (EI) lebih berperan dalam memprediksi keberhasilan individu dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. EI yang di dalamnya terdapat kemampuan menilai serta mengekspresikan emosi, mengontrol emosi, dan mengolah emosi untuk beradaptasi diperlukan oleh individu dalam kehidupan sehari-harinya termasuk untuk bekerja terutama di bidang kerja yang memerlukan kerjasama dan kontak dengan individu lain seperti pada babysitter. Jumlah orangtua yang menggunakan jasa babysitter terbilang tidak sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan orang tua akan babysitter yang berkualitas maka muncul yayasan-yayasan yang memberikan bekal pelatihan agar babysitter dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Pada kenyataannya, banyak orangtua yang kecewa dengan performa kerja babysitter yang berasal dari yayasan. Dalam hal ini peneliti melihat bahwa ada hal lain di luar bekal pelatihan yang diperlukan untuk menunjang performa kerjanya. Peneliti kemudian menggunakan Emotional Quotient Inventory (EQ-i) untuk melihat gambaran kecerdasan emosi pada babysitter. BarOn EQ-i terdiri dari 5 skala, yaitu Intrapersonal Scale, Interpersonal Scale, Stress Management, Adaptability, dan General Mood. dan 15 subskala, yaitu Self-Regard, Emotional Self-Awareness, Assertiveness, Independence, dan Self-Actualization; Empathy, Social Responsibility, dan Interpersonal Relationship; Stress Tolerance dan Impulse Control; Reality- Testing, Flexibility, dan Problem-Solving; Optimism dan Happiness. Peneliti mengambil sampel 100 orang babysitter yang berusia antara 18-45 tahun, telah mendapatkan pelatihan pada yayasan mereka berasal dan minimal telah bekerja sebagai babysitter selama 6 bulan di kawasan Jabodetabek. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, skor-skor yang diperoleh oleh babysitter berdasarkan skala maupun subskala dalam EQ-i cenderung merata dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan kecuali pada skala Adaptibility yang diperkirakan peneliti disebabkan kondisi keluarga tempat babysitter bekerja berbedabeda sehingga berpengaruh pada proses adaptasi babysitter. Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan lagi terutama bila proses adaptasi BarOn EQ-i telah selesai dan telah terdapat norma yang baku untuk di Indonesia. Dengan demikian diharapkan akan diperoleh gambaran yang lebih kaya mengenai kecerdasan emosi babysitter. |