Sesuai literatur terkini, seorang konselor dapat melakukan satu atau lebih dan lima peran konselor. Salah satunya adalah peran sebagai konsultan psikologis di berbagai media. Konsultasi yang dilakukan secara tatap muka dan melalui media tentu memiliki sedikit perbedaan. Penelitian mi hendak memberi gambaran tentang peran konselor sebagai konsultan di media cetak. Peran yang dimaksud adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh seorang konselor sebagai pemberi bantuan layanan bimbingan dan konseling. Sebagai konsultan di media cetak, konselor berfttngsi membantu individu dan pembaca dengan menganalisis masalah yang dihadapi individu tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan melalui surat dan memberikan saran terkait penyelesaian masalah yang dikonsultasikan. Namun, jumlah konselor di Indonesia, meski belum diketahui secara pasti, masih tergolong sedikit. Sebagian besar konselor yang berlatar belakang pendidikan konseling berkarya sebagai praktisi di lembaga-lembaga pendidikan. Hanya beberapa yang memanfaatkan media cetak (pada rubrik konsultasi psikologi atau rubrik pengembangan Iainnya) sebagai sarana berkarya. Pengasuhan rubrik konsultasi psikologis di media cetak didominasi oleh para psikolog. Untuk memperoleh gambaran tentang peran konselor sebagai konsultan di media cetak, peneliti menggunakan metode~studi kasus tentang dua pengasuh rubrik konsultasi psikologi di media cetak. Data dihimpun rnelalui wawancara, kuesioner dengan pertanyaan terbuka, dan studi dokumen. Keabsahan data penelitian diuji dengan metode triangulasi. Data yang telah dihimpun dan diuji kemudian dianalisis dengan teknik spiral. Dan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagai konsultan di media cetak, konselor berfungsi menganalisis permasalahan dan mengeksplorasi berbagai alternatif pemecahan masalah. Konselor juga berfungsi sebagai cermin bagi pengirim kasus dan pembaca umum untuk dapat melihat pennasalahan dan berbagai aspek yang mungkin terlupakan. Melalui bahasannya (jawaban atas surat konseli), konselor berharap dapat memberi insight bagi konseli dan para pembaca. Dalam menjalankan peran sebagai konsultan di media cetak, faktor-faktor utama dalam konseling yang diinternalisasi konselor mempengaruhi cara pengasuhan rubrik oleh konselor. Faktor-faktor utama tersebut adalah asumsi filosofis konselor tentang manusia, pandangan tentang psikopatologi (gangguan emosional dan perilaku), tujuan, dan teknik-teknik. Dan lima faktor itu ada tiga yang sangat menentukan cara pengasuhan konselor, yaitu, asumsi filosofis konselor tentang manusia, pandangan tentang psikopatologi (gangguan emosional dan perilaku), dan tujuan konsultasi menentukan cara konselor berinteraksi dengan pembaca rubrik konsultasi psikologi di media cetak. Strategi dan teknik yang dipilih konselor dalam konsultasi didasarkan padatiga faktor tersebut. |