Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah penduduk lansia di Indonesia, sehingga penulis tertarik untuk melakukan peneltian yang berhubungan dengan lansia. Lansia yang tinggal di panti werda menurut penelitian sebelumnya lebih lonely daripada lansia yang tinggal bersama keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara strategi coping dengan loneliness yang digunakan lansia yang tinggal di panti werda. Loneliness yang dialami oleh lansia yang tinggal di panti werda didefinisikan sebagai keadaan subjektif yang menekan yang dialami oleh lansia sebagai reaksi ketidakpuasan atas hubungan yang ia harapkan dengan keadaan nyata yang sebenarnya. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur loneliness adalah The Revised UCLA Loneliness Scale. Strategi Coping with Loneliness didefinisikan sebagai suatu usaha, yang dapat berupa tingkah laku emosional dan juga kognitif yang dilakukan sebagai individu atas situasi menekan yang dialaminya. Pengindentifikasian strategi coping dengan menggunakan alat ukur Coping with Loneliness yang terdiri dari 6 faktor, yaitu reflection and acceptance, self-development and understanding, social support network, distancing and denial, religion and faith, dan increased activity. Penggunaan strategi coping yang paling sering digunakan oleh lansia di panti werda dilihat dari frekuensinya pada urutan pertama, adalah jenis strategi coping religion and faith (31%), pada urutan kedua, jenis strategi coping distancing and denial (20%), pada urutan ketiga, jenis strategi coping social support network (18%), pada urutan keempat dan kelima, jenis strategi coping reflection and acceptance dan jenis strategi coping self-development and understanding (11%), dan pada urutan keenam, increased activity (9%). Dari uji statistik yang dilakukan dalam penelitian ini tidak ada uji korelasi yang dapat dilakukan karena skor subjek penelitian tidak ada yang memenuhi kriteria lonely. Pada penelitian seperti ini, atau untuk penelitian berikutnya perlu dilakukan perbaikanperbaikan yang tidak sempat dilakukan dalam penelitian ini. Perbaikan-perbaikan tersebut berupa uji statistik seperti uji normalitas pada data penelitian yang diperoleh, menetukan kelompok ekstrim upper-lower pada uji item diskriminasi untuk skala loneliness, memilih uji statistik yang tepat terkait dengan dengan jumlah sampel. |