Pensiun dari pekerjaan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun merupakan salah satu perubahan yang terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Pensiun seringkali dianggap sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan dan tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri pada keadaan tersebut. Penyesuaian diri yang dimaksud adalah proses psikologis yang berkesinambungan dan dialami oleh setiap individu dimana individu diharapkan mampu mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam hidupnya dan dapat disebut juga dengan Adjustment (Haber & Runyon,1984). Setelah seseorang memasuki masa pensiun maka dukungan sosial dari orang lain menjadi sangat berharga dan akan menambah ketentraman hidupnya (Kuntjoro, 2002). Sarason, Sarason, Levine dan Basham (1983) menyatakan bagaimana individu mempersepsikan dukungan sosial (perceived social support) menjadi inti dari dukungan sosial sendiri. Menurut Atchley (1985), salah satu cara untuk mengatasi penyesuaian diri pada masa pensiun adalah pencarian dukungan sosial dan hal tersebut terdapat pada fase reorientation. Fase reorientation terjadi antara 2 tahun sampai 15 tahun setelah seseorang pensiun (Dytchwald, 2005). Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perceived social support dengan adjustment pada lansia yang sudah pensiun di fase reorientation. Fokus subyek penelitian adalah lansia pria dan wanita yang telah pensiun antara 2 sampai 15 tahun karena pada rentang tersebut mereka berada di fase reorientation. Dilakukan pada 52 orang subyek dengan kriteria berusia 60 tahun ke atas, jenis kelamin pria dan wanita, sehat, dan sudah pensiun (tidak berwiraswasta). Peneliti menggunakan alat ukur Social Support Questionnaire 6 dari Sarason, Sarason, Shearin & Pierce (1987), dengan reliabilitas 0.958 untuk perceived social support (number), reliabilitas 0.954 untuk perceived social support (satisfaction) dan alat ukur Adjustment dengan reliabilitas 0.896 yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan kriteria adjustment yang efektif menurut Haber & Runyon (1984). Hasil penelitian menyimpulkan ada hubungan yang signifikan positif antara perceived social support (number) dengan adjustment pada lansia yang sudah pensiun di fase reorientation, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.285.Hal ini berarti makin banyak orang yang dirasakan subyek tersedia untuk memberinya dukungan sosial maka makin mudah individu tersebut menyesuaikan dirinya di masa pensiun, demikian pula sebaliknya. Hasil penelitian juga menyimpulkan ada hubungan yang signifikan positif antara perceived social support (satisfaction) dengan adjustment pada lansia yang sudah pensiun di fase reorientation, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.468. Hal ini berarti makin puas subyek dengan dukungan sosial yang dia rasa dia terima maka makin mudah individu tersebut menyesuaikan dirinya di masa pensiun, demikian pula sebaliknya. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka disarankan agar para pemerhati masalah lansia menaruh perhatian lebih bagi para pensiunan maupun calon pensiunan agar dapat mempersiapkan masa pensiunnya dengan baik dengan membuat wadah bagi komunitas pensiunan maupun lembaga konseling prapensiun. Kelemahan dari penelitian ini adalah terbatasnya jumlah sampel, rentang jawaban terlalu banyak sehingga lansia sulit dalam menentukan jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan penggunaan metode wawancara yang mendalam dan observasi terhadap lansia, juga penggunaan subyek yang lebih banyak dari penelitian ini |