Skizofrenia merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai. Ada beberapa bentuk penanganan yang bisa dilakukan untuk memulihkan penderita skizofrenia yaitu perawatan di rumah sakit, terapi biologis (farmakoterapi) dan intervensi psikososial (terapi individual, terapi kelompok, dan terapi keluarga). Biasanya keluarga tertarik untuk berpartisipasi dalam program perawatan, terutama apabila mereka merasa diterima dan dihargai oleh terapisnya. Di dalam terapi keluarga terdapat proses psikoedukasi keluarga mengenai pemberian pendidikan dan informasi mengenai skizofrenia berupa tanda-tanda awal dari kekambuhan, peran pengobatan terhadap penyakit, dan efek samping dari obatobat yang diberikan. Dalam hal ini keluarga harus diajak bergabung menjadi anggota yang aktif dalam tim perawatan terhadap penderita. Berdasarkan hasil penelitian terlihat ada perubahan persepsi, sikap, emosi dan prilaku pada keluarga yang mendapatkan psikoedukasi. Beberapa ketakutan atau kecemasan sehingga keluarga merasa tidak mampu dapat dihilangkan sehingga pada akhirnya keluarga merasa yakin dan mampu merawat penderita dengan baik jika mengikuti petunjuk yang diberikan oleh tim medis. Akan tetapi, tidak semua masalah keluarga diselesaikan oleh pihak RSJ. Dari hasil penelitian erlihat bahwa masih banyak prinsip dan pedoman dalam pelaksanaan psikoedukasi tidak diperhatikan oleh pihak pelaksana. Beberapa prinsip kerja sama yang mendapatkan perhatian dari petugas kesehatan yaitu menyediakan manajemen pengobatan yang optimal dan menyediakan keluarga akses yang mudah dengan para profesional ketika mereka mengalami kesulitan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dari RSJRW Lawang. Minimnya pelaksanaan psikoedukasi sesuai dengan prinsip dan pedoman berpengaruh pada persepsi keluarga terhadap pemberi psikoedukasi tersebut yaitu merasa bahwa tim medis tidak bersahabat dan tidak mengerti kekhawatiran keluarga. Walau terjadi perubahan sikap dan perilaku yang positif tetapi pemberian psikoedukasi yang terjadi belum maksimal sehingga keluarga belum merasakan seluruh manfaat dari psikoedukasi. |