KG memiliki falsafah perusahaan berupa nilai-nilai yang disepakati bersama menjadi pandangan hidup dan landasan berpijak setiap karyawan di dalam melaksanakan tugasnya. Manusia, pada hakekatnya terpanggil untuk bersama dengan sesama berkarya demi pengembangan diri serta lingkungannya ke arah kebaikan dan kesempurnaan yang bersumber pada Tuhan YME. Falsafah yang dimiliki perusahaan dirumuskan ke dalam nilai kepribadian yang positif (watak baik), profesionalisme dan tanggung jawab sosial. Nilai-nilai ini mengiringi perjalanan kegiatan bisnis dari KG, hingga pada tahun 2003 diadakan rapat kerja pimpinan unit-unit KG. Kemudian, perubahan tersebut kembali terjadi ketika pada tahun 2007. Sampai pada perubahan yang terakhir terjadi karena rasa bersaing dan keinginan untuk terus berkembang, sehingga pada KICK OFF 2007 PERFORMANCE CONTRACT dimunculkan visi dan misi baru bagi KG hingga tahun 2020, yaitu: “Menjadi Perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu dan tersebar di Asia Tenggara, melalui usaha berbasis pengetahuan, untuk menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera.” Dengan adanya perubahan visi dan misi hingga 2020 ini, maka nilai-nilai dasar yang sudah ditetapkan sebelumnya pun mengalami perubahan. Perubahan tersebut bertujuan untuk lebih mengakomodasi pencapaian visi dan misi 2020 yang sudah dicanangkan. Nilai-nilai dasar tersebut terdiri dari caring (sensitivity, emphaty, toleran, adaptif), credible (integirty, honesty, responsible, dedikatif), competence (profesionalisme, inisiatif, achievement drive, decision making), competitive (Kreatif, inovatif, kompetitif, sportif), customer delight (Customer orientation, customer satisfaction, customer loyalty). Pengenalan nilai-nilai dasar KG diberikan pada saat seseorang diterima dan menjadi bagian dari KG. Pemilik perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan mengetahui apa yang harus dikerjakan dan bagaimana melakukannya. Oleh karena itu, pihak perusahaan perlu mengorientasi dan melatih mereka. Dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada efektivitas pelatihan orientasi nilai bagi karyawan baru tersebut. Adapun program orientasi nilai ini kemudian diberikan nama New Employee Orientation – 5C (NEO – 5C). NEO – 5C merupakan program pelatihan yang mencoba memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai dasar KG. Evaluasi program pelatihan NEO-5C yang akan dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif (alat tes pemahaman dan pengetahuan) yang dilengkapi dengan pendekatan kualitatif (analisa kuesioner lembar evaluasi pelatihan dan wawancara mendalam). Selain itu, modul pelatihan divalidasi dengan cara expert judgment, mengukur mengenai: sasaran pelatihan, materi, metode yang digunakan, fasilitas pendukung, dan antusias peserta pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan antara hasil pre dan post tes dari pelatihan NEO – 5C tetapi tidak ada perbedaan tingkat pemahaman yang signifikan antara hasil pre dan post tes dari pelatihan NEO – 5C. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan berjalan dengan menitikberatkan pada transfer of knowledge. Sedangkan, kelemahan dari pelatihan ini adalah kurangnya kerjasama antara fasilitator, pengurangan materi pada pelaksanaan, dan adanya keterlambatan waktu. Oleh karena itu peneliti memberikan rekomendasi yaitu perlu ditingkatkan kerjasama antara fasilitator dengan penyusun materi dan fasilitator lainnya, fasilitator diharapkan dapat menjalankan keseluruhan materi yang direncanakan bersama, fasilitator diharapkan dapat melakukan improvisasi dengan tetap mengacu pada materi, dan adanya revisi dari silabus yang telah digunakan. Peneliti mengharapkan agar pelatihan NEO-5C dapat berjalan lebih baik pada kesempatan selanjutnya. |