Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian paling utama di dunia. Penderita kanker mengalami penderitaan secara fisik maupun psikologis yang dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Selain itu simptom yang ditimbulkan dari penyakit kanker dapat mempengaruhi relasi sosial, menurunkan self-esteem, dan meningkatkan ketergantungan penderita. Perasaan yang timbul pada diri pasien justru akan berdampak negatif pada bagaimana pasien menghadapi gejala penyakitnya. Oleh karena itu selain pendekatan medis maka pendekatan non-medis sangat diperlukan bagi kenyamanan hidup penderita. Salah satu teknik terapi non-medis yang menggunakan kendali pikiran yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi fisik, psikis dan perilaku seseorang adalah hipnoterapi. Hipnosis yang digunakan sebagai sarana terapeutik dalam psikoterapi selanjutnya disebut sebagai hipnoterapi. Bentuk terapi yang dilakukan adalah dengan pemberian sugesti (saran) terhadap pikiran bawah sadar (subconscious mind) klien atau pasien. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi penderita kanker, sikap, pikiran dan perasaan mereka dalam menghadapi rasa nyeri akibat penyakit kanker maupun akibat treatment yang dijalaninya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di masa sekarang. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa ketika pertama kali mengetahui diagnosa kanker, penderita mengalami kondisi cemas, shock, depresi, menyangkal dan frustrasi, menutup diri dari lingkungan dan enggan bersosialisasi. Pada penderita yang tidak mengikuti hipnoterapi penyembuhan dilakukan dengan fokus penyembuhan fisik. Selain itu penderita memandang rasa nyeri dengan lebih negatif, mengabaikan rasa nyeri, serta memiliki keraguan dan rasa cemas akan hasil pembedahan dan perkembangan penyakitnya. Sedangkan pada penderita yang mengikuti hipnoterapi, penyembuhan tidak hanya meliputi aspek fisik melainkan juga psikologis. Para penderita tersebut mampu memaknai rasa nyeri dengan lebih positif, mampu menghadapi dan meredakan rasa nyeri tanpa bantuan obat maupun orang lain, serta mampu beraktivitas tanpa kecemasan dan pemikiran akan penyakit kanker. |