Kegiatan pemindahan bahan antar lantai di PD. Sonata Jaya menyebabkan ketidaknyamanan pekerja, dan bertambahnya waktu produksi karena pekerja harus menaiki/menuruni tangga sambil membawa sejumlah beban. Penelitian pendahuluan dengan Material Handling Checklist terbukti bahwa sistem pemindahan bahan antar lantai saat ini kurang baik. Hal ini terlihat dari adanya 13 dari 21 tanda buruknya sistem pemindahan bahan. Dari analisa Peta Aliran Proses dan Diagram Aliran sistem saat ini diputuskan untuk menghilangkan kegiatan pemindahan bahan antar lantai secara manual lewat tangga. Caranya adalah dengan membuat suatu rancangan alat bantu pemindahan bahan antar lantai yang membuat sub area produksi yang terpisah seolah berada pada lantai yang sama. Beberapa alternatif alat bantu pemindahan bahan diseleksi menggunakan metode Pugh. Alternatif konsep untuk alat bantu pemindahan bahan dari lantai bawah ke lantai atas yang terpilih adalah alternatif konsep elevator II. Konsep elevator II ini adalah memindahkan bahan hanya yang dibutuhkan, sedang bahan yang belum dibutuhkan dibiarkan menunggu di rak. Konsep ini akan menghubungkan sub area cutting & numbering dengan sub area penjahitan. Alternatif konsep untuk alat bantu pemindahan bahan dari lantai atas ke lantai bawah yang terpilih adalah alternatif konsep tube dan penadah II. Konsep tube dan penadah II ini adalah membuat suatu akses berupa tube yang menghubungkan sub area button sewing dengan sub area trimming dengan menggunakan gravitasi. Bentuk tube dibuat miring untuk mengurangi jarak tempuh operator dalam memindahkan bahan. Untuk penadahnya alasnya dibuat miring untuk menghindari penumpukan. Hasil penelitian untuk kegiatan pemindahan bahan dari lantai bawah ke lantai atas menunjukan bahwa ada pengurangan waktu sebanyak 74,62%, pengurangan jarak sebanyak 76,91%, dan pengurangan biaya operator sebanyak 37,78%. Hasil penelitian untuk kegiatan pemindahan bahan dari lantai bawah ke lantai atas menunjukan bahwa ada pengurangan waktu sebanyak 61,80%, pengurangan jarak sebanyak 18,75%, dan pengurangan biaya transportasi sebesar 61,81%. |