Anda belum login :: 24 Nov 2024 06:49 WIB
Detail
BukuPenentuan Alokasi Kuantitas Produk pada Mesin Produksi Menggunakan Metode Transshipment (Studi Kasus : PT. Mulia Knitting Factory Jakarta)
Bibliografi
Author: E, ASTRID MARTINA ; Triyanti, Vivi (Advisor)
Topik: Alokasi Kuantitas Produk; Penjadwalan Produk; Metode Transshipment; Waktu Proses Produksi.
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2008    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Astrid Martina's Undergraduate Theses.pdf (1.3MB; 50 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTI-409
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
PT. Mulia Knitting Factory merupakan perusahaan yang memproduksi pakaian dalam pria dimana menangani pekerjaannya berdasarkan permintaan dari konsumennya (make to order). Namun, perusahaan mengalami permasalahan dalam sistem penentuan alokasi kuantitas produk pada mesin produksi yang diterapkannya saat ini sehingga terjadi keterlambatan di bagian produksi. Pada kenyataannya, waktu produksi yang
diberikan selama tiga hari sering kali tidak dipenuhi atau dengan kata lain waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pesanan lebih dari tiga hari. Sistem penentuan alokasi produk pada setiap mesin saat ini belum memiliki metode yang tepat untuk menetapkan sejumlah produk pada setiap mesin. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan suatu sistem penentuan alokasi
produk pada mesin produksi yang lebih baik dan dibantu dengan sebuah program yang
dapat menentukan alokasi jumlah produk pada setiap mesin. Usulan sistem penentuan
alokasi produk pada setiap mesin dilakukan dengan menggunakan metode Transshipment.
Urutan pengerjaan produk yang dialokasikan didasarkan pada kriteria penjadwalan produk yakni nilai due date terkecil. Pada proses pengolahan data dilakukan perancangan program aplikasi yang berdasarkan kondisi perusahaan dibangun dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0
Data yang diambil untuk studi kasus adalah data permintaan konsumen pada tanggal 12 Maret 2007, dimana dalam kenyataannya terjadi keterlambatan pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sebesar 1583.49 menit. Dari proses perhitungan dengan aplikasi program, maka didapat jumlah produk optimal pada setiap mesin produksi dengan total waktu proses produksi sebesar 1429 menit serta
tidak terdapat pekerjaan yang terlambat. Persentase perbaikan dari kriteria waktu proses
produksi yaitu sekitar 9.76%, lebih baik dibandingkan dengan sistem yang diterapkan
perusahaan saat ini. Rata-rata waktu delay dari stasiun satu ke stasiun lainnya juga mengalami persentase perbaikan sebesar 73.91%. Sedangkan untuk mengatasi masalah adanya pre-emption job, aplikasi program akan penjadwalkan ulang penambahan job ditengah penjadwalan. Jenis produk yang belum diproduksi akan dijadwalkan ulang. Baru setelah itu dikerjakan sisa pekerjaan sesuai urutan penjadwalan awal. Dengan adanya
program aplikasi ini akan lebih memudahkan dan mempercepat penentuan alokasi kuantitas produk pada mesin produksi. Usulan sistem alokasi kuantitas produk terbukti lebih baik dari waktu proses produksi dan jumlah pekerjaan yang terlambat dibandingkan dengan sistem yang dilakukan perusahaan saat ini.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)