Penelitian ini berangkat dari masalah yang dihadapi oleh PT. X di dalam tata letak mesinnya. Pada beberapa produk tertentu, serangkaian proses produksinya berlangsung agak lama, karena dibutuhkan waktu transportasi untuk dapat mencapai ke area kelompok–kelompok mesin yang harus dilaluinya. Lamanya waktu transportasi tersebut dikarenakan oleh tata letak mesin saat ini menyebabkan aliran bahan menjadi padat dan kurang teratur. Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya material handling dan waktu delay yang sering terjadi pada kelompok mesin yang menerima barang working process dari process sebelumnya. Tata letak mesin pada perusahaan ini menggunakan jenis process layout di mana mesin-mesin produksi sejenis dikelompokkan menjadi satu kelompok. Pada penelitian ini dilakukan pembentukan sel dengan mempertimbangkan kriteria majemuk. Kriteria-kriteria yang pertimbangkan, antara lain biaya material handling intra-cell, biaya material handling inter-cell, biaya investasi mesin, dan biaya penalti dari utilitas mesin yang rendah. Pembentukan sel ini dilakukan dengan menggunakan algoritma genetika untuk mencari solusi yang terbaik. Algoritma genetika terdiri dari dua modul penyelesaian, yaitu modul I dan modul II. Pembentukan sel dilakukan dengan bantuan bahasa pemograman menggunakan visual basic 6.0. Pembentukan sel yang terbentuk terdiri dari 8 sel mesin dengan total biaya yang ditimbulkan sebesar Rp. 1.230.174.676,-. Sedangkan pada tata letak saat ini total biaya yang ditimbulkan sebesar Rp. 1.232.788.126,-. Dari pembentukan sel dilakukan penambahan mesin pada mesin surface grinding dan mesin sanding. |