PT Mulia Knitting Factory merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang garment. Adanya 1 pabrik dan 4 lokasi distribution center (DC) untuk memenuhi permintaan 14 customer zone saat ini dengan kondisi pengalokasian DC terhadap customer zone hanya berdasarkan daerah geografis serta perbedaan kapasitas masing-masing DC dalam melayani kebutuhan permintaan customer zone yang ada, menimbulkan terjadinya pemborosan akibat belum optimalnya alokasi penghubungan titik-titik permintaan terhadap lokasi fasilitas khususnya terhadap batasan kapasitas tiap fasilitas yang ada. Hal ini menimbulkan total biaya distribusi saat ini cukup tinggi yaitu total biaya distribusi tahunannya adalah sekitar Rp. 109,089,074,361. Biaya distribusi ini terdiri dari biaya produksi dari produk yang mengalir ke DC, biaya tetap, biaya transportasi, dan biaya simpan. Pengembangan model yang dibuat dalam permasalahan multifacility location pada jaringan distribusi perusahaan meliputi 2 model, yaitu model yang menggambarkan perusahaan dan model usulan yang dikembangkan dari kondisi aktual di lapangan. Pengembangan model usulan dilakukan pada pertimbangan jumlah fasilitas yang digunakan, kebijakan alternatif service level, dan konsumen prioritas sehingga pengembangan model usulan dibuat menjadi 8 skenario yaitu Single Plant Single DC, Multi Plant Single DC, Single Plant Single DC Classing Customer Multi Plant Single DC Classing Customer, Single Plant Multi DC, Multi Plant Multi DC, Single Plant Multi DC Clas sing Customer, dan Multi Plant Multi DC Classing Customer. Perhitungan terhadap model usulan menggunakan metode mathematical programming atau yang dikenal dengan metode exact method yaitu pendekatan secara matematis dengan menggunakan integer liner programming dalam pengujian lokasi fasilitas sehingga dapat ditentukan lokasi fasilitas yang digunakan, pengalokasian permintaan, penghubungan titik-titik permintaan, dan akhirnya dapat tercapai pemenuhan permintaan pada total biaya distribusi minimum serta berada dalam batasan kapasitas fasilitas yang ada. Berdasarkan perhitungan dari 8 model usulan ini, didapat biaya distribusi terendah adalah pada model Multi Plant Single DC dan model Multi Plant Single DC Classing Customer yaitu sebesar Rp 104,942,900,000. |