Akhir-akhir ini, hampir semua negara di dunia, termasuk China, tengah gencar menjalankan paket stimulus ekonomi. Pasalnya, hamper seluruh persendian sistem pasar sedang mengalami kemacetan, sehingga negara dibutuhkan hadir. Sistem pasar dinilai telah gagal (market failure), dan kini giliran negara yang harus menyuntikkan likuiditas ke dalam perekonomian. Masalahnya, sampai berapa lama stimulus harus dijalankan? Adakali konsekuensi yang harus ditanggung oleh fiskal negara serta perekonomian pada umumnya? Lalu, apa prasyarat yang harus dilakukan dalam rangka stimulus tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut membayang-bayangi kemenangan Obama, selain menjadi Pekerjaan Rumah (PR) para pemimpin dunia yang akan segera menggelar pertemuan tingkat tinggi G-20 di Washington. |