Anda belum login :: 27 Nov 2024 18:31 WIB
Detail
BukuPerlindungan Hukum Bagi Bank Berdasarkan Undang-Undang Hak Tanggungan Terhadap Kredit Kepemilikian Apartemen Bersertifikat Induk
Bibliografi
Author: HANIBALS, BOSNEY DONNY ; Wahjana, Laurentius Boedi (Advisor)
Topik: Perlindungan bagi Bank; Pemasangan Hak Tanggungan; Kredit Kepemilikan Apartemen.
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2008    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Bosney Donny Hanibals's Undergraduate Theses.pdf (531.91KB; 30 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FH-2412
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Pertumbuhan ekonomi yang juga diiringi pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan akan perumahan. Seringkali masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan akan perumahan ini sendiri secara finansial/keuangan. Dengan demikian diperlukan peranan lembaga keuangan untuk membantu masyarakat untuk membiayai kebutuhan akan perumahan. Bank Internasional Indonesia adalah salah satu dari lembaga keuangan tersebut yang menawarkan
bantuan untuk kredit pembiayaan kepemilikan perumahan melalui KPR Express untuk Kredit Pemilikan Apartemen.Untuk memberikan jasa yang
terbaik dan melancarkan proses pemberian KPA, BII menjalin kerjasama degan berbagai developer dan memiliki hubungan yang baik dengan
mereka. Masalah yang paling sering dihadapi oleh BII adalah debitur yang mengajukan kredit untuk apartemen yang sertifikatnya masih merupakan
sertifikat induk dan masih dalam proses pemecahan. Hal ini membuat BII menghadapi resiko karena belum ada jaminan riil yang bisa dipasang Hak Tanggungan. Oleh karena itu biasanya dilaksanakan Pengikatan Perjanjian
Jual Beli (PPJB) antara developer dan debitur sebagai bukti transaksi jual beli. Kemudian dibuat akta Perjanjian Penyerahan Jaminan dan Pemberian
Kuasa (PPJPK) yang berisi pernyataan bahwa setelah proses pemecahan sertipikat selesai, debitur bersedia untuk menandatangani APHT yang
nantinya dipasang hak tanggungan. PPJPK bukan merupakan soluasi atas resiko wanprestasi. Alternatif solusi adalah opsi Buy Back Guarantee
(BBG). Tapi opsi itu belum cukup untuk melindungi bank secara hukum dari debitur yang wanprestasi. Karena itu perlu adanya aturan khusus yang
mengacu pada pasal dalam UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah yang mengatur secara khusus perlindungan terhadap bank apabila debitur mengajukan kredit untuk kepemilikan apartemen yang sertipikatnya masih merupakan sertipikat induk dan masih dalam proses
pemecahan, untuk melindungi bank dari resiko debitur yang wanprestasi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)